Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soto Cawang Sejak 1950an, Kuliner Legendaris Jakarta Tersembunyi di Lahan Parkir

Kompas.com - 11/03/2021, 11:07 WIB
Silvita Agmasari

Editor

KOMPAS.com - Siapa sangka di sebuah lahan parkir luas daerah Cawang, Jakarta Timur, terdapat kedai soto betawi legendaris. Namanya kedai tersebut adalah Soto Cawang.

Lokasi kedai Soto Cawang yang terpencil ini tidak menyurutkan para pencinta soto betawi untuk blusuk dan bersantap di sana.

"Dulu kakek saya mulanya berjualan. Tahun 1950an itu masih dipikul. Tahun 1968, dari jembatan situ, masih kaki lima," kata generasi ketiga Soto Cawang, Sutrisna yang akrab disapa Cepih pada TribunJakarta.com.

Baca juga: 5 Kedai Ketoprak Legendaris di Jakarta, Ada Ketoprak Ciragil dan Mitro

Pada 1968, Haji Suhana pendiri rumah makan Soto Cawang sekaligus kakek Cepih, berpikir untuk berdagang di tempat permanen.

Haji Suhana lantas membuka kedai sotonya di lokasi yang sekarang menajdi lapangan parkir BNN. Namun, pada 1991 kedainya digusur.

Sejak 1991 sampai sekarang kedai Soto Cawang berda di lahan parkir dekat gedung Makodam Jaya, atau RS UKI. Tepatnya di Jalan Mayor Jendral Sutoyo.

Baca juga: Resep Soto Betawi Daging Kuah Santan, Nikmat Disantap Selagi Hangat

Cepih masih menjaga resep asli sang kakek. Tak hanya itu, ia bahkan mempertahankan teknik masak dari kakeknya yang bisa dibilang langka di Jakarta sekarang ini.

Kedai Soto Cawang, Jakarta Timur. Dok. TribunJakarta.com/ Pebby Ade Liana Kedai Soto Cawang, Jakarta Timur.

Cepih masih memasak soto menggunakan kayu bakar dan menumbuk bumbu soto dengan cara manual.

"Ini untuk menjaga mutu. Supaya mutu tetap kayak dulu. Jadi ikuti tata cara kakek saya, dulu kakek saya masaknya seperti ini, masih resep asli. Enggak ada yang diubah," ungkap Cepih.

Menurut Cepih, metode masak tradisional Soto Cawang membuat rasa soto berbeda dengan kebanyakan soto betawi lain.

Baca juga: 15 Tempat Makan di Bekasi, dari yang Legendaris sampai yang Kekinian

"Memang sebetulnya memasak pakai gas akan lebih cepat, tapi dari segi rasa, atau aroma, pakai kayu bakar itu pasti beda dengan masak pakai gas," kata Cepih.

Selain itu penyajian soto juga terbilang unik. Jika kebanyakan soto betawi disajikan dalam mangkuk, Soto Cawang disajikan dengan piring.

Dalam sepiring Soto Cawang terdapat irisan tomat, bawang goreng, daun bawang, emping, dan isian yang bisa dipilih.

Pengunjung bisa memilih isian daging sapi, babat, kikil, hati, jantung, lidah, dan tulang muda.

Baca juga: Cara Bersihkan Babat Sapi, Ikuti 4 Langkah Berikut

Kuah Soto Cawang juga menggunakan santan kental tanpa campuran susu. Dalam sehari, Cepih mengaku bisa menghabiskan 20 buah kelapa untuk mendapatkan santan asli.

Satu porsi soto betawi di Soto Cawang dihargai Rp 45.000. Harga tersebut setimpal dengan rasa, aroma, serta porsi yang ditawarkan. Soto Cawang buka dari pukul 10.00-22.00 WIB.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Soto Cawang, Kuliner Legendaris yang Tersembunyi di Tengah Lahan Parkir,

https://jakarta.tribunnews.com/2021/03/05/soto-cawang-kuliner-legendaris-yang-tersembunyi-di-tengah-lahan-parkir?page=all. 

Penulis: Pebby Ade Liana
Editor: Erik Sinaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com