Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Telur Asin Bisa Busuk? Begini Cara Simpan yang Baik

Kompas.com - 11/07/2020, 21:09 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Telur asin baik yang sudah direbus atau pun masih mentah ternyata juga bisa busuk jika tak disimpan dengan baik.

Baca juga: Sejarah Telur Asin di Indonesia, Hasil Kreativitas Masyarakat Pesisir Zaman Kolonial

Telur asin rebus misalnya, punya ketahanan maksimal sekitar 10 hari jika disimpan di luar lemari es.

“Kalau telur asin kita tanpa pengawet, tahan di suhu ruangan biasa 10 hari. Kalau mau simpan di lemari pendingin ya 2-3 minggu maksimal satu bulan,” kata Tjoa Kiem Tien, pemilik Toko Telur Asin Tjoa ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Ilustrasi telur asin di dalam mangkuk. SHUTTERSTOCK/DIAN MAYASARI Ilustrasi telur asin di dalam mangkuk.

Sementara untuk telur asin yang masih mentah punya waktu tahan yang sama dengan telur asin yang sudah direbus. Maksimal 10 hari di suhu ruangan dan maksimal satu bulan di dalam lemari es.

“Masuk kulkas, dicuci dulu dari abu asinnya itu bisa juga. Kalau butuh misal mau digoreng atau apa gitu baru keluarkan. Bisa tahan ya maksimal satu bulan,” ujar Tjoa.

Namun kamu juga harus menyimpan telur asin dengan cara yang benar agar bisa bertahan selama itu. Apalagi jika telur asin yang kamu miliki dibuat tanpa pengawet.

Caranya adalah dengan menyimpan telur asin di dalam wadah tanpa ditutup. Telur asin sebaiknya disimpan di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.

Ilustrasi telur asin, disimpan pada piring keranjang terbuka. SHUTTERSTOCK/ADHING Ilustrasi telur asin, disimpan pada piring keranjang terbuka.

Jika disimpan di suhu ruangan, simpan secara terbuka. Misalnya di dalam mangkuk atau keranjang terbuka.

Hal serupa juga berlaku di dalam lemari es. Jangan simpan telur asin di dalam wadah tertutup seperti kotak atau plastik.

“Jangan masuk ke kemasan plastik apalagi yang tertutup rapat. Nanti telur asin enggak bisa tahan lama karena lembab. Jadi lebih cepat basi,” jelas Tjoa.

“Makanya di kemasan itu ada lubang-lubang kecil. Itu sengaja untuk sirkulasi udara. Nanti kalau penyimpanan enggak benar ya rusak. Kuningnya bisa jadi hitam, semakin lama semakin hitam,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com