Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus Indonesia Menuju Kelas Dunia, 17 Rektor Pelatihan di Korea Selatan

Kompas.com - 23/04/2024, 11:33 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyelenggarakan Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024.

PPKT adalah program yang bertujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan rektor melalui pendekatan berkelanjutan terhadap good corporate governance, pembelajaran, penelitian, kontribusi pada kehidupan masyarakat, serta peningkatan berkelanjutan dalam berjejaring dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan.

Pada program ini, ada 17 rektor perguruan tinggi negeri (PTN) akan mengikuti kegiatan selama tujuh hari di Seoul National University Korea Selatan.

Baca juga: Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup

Para rektor akan mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, studi kasus, self-paced learning, dan berjejaring dengan industri dan perguruan tinggi di Korea Selatan.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbud, Abdul Haris mengatakan, rektor memiliki peran yang sentral dan sangat krusial.

Sebab, rektor memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai pemimpin pembelajaran dan entrepreneur yang harus diintegrasikan ke dalam diri para pimpinan perguruan tinggi.

"Tantangan perguruan tinggi ini sangat besar sekali, bagaimana sebagai academic leader rektor harus memberikan teladan dan menjalankan fungsinya sebagai pengelola perguruan tinggi dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Abdul Haris dikutip dari keterangan tertulis, Senin (22/4/2024).

Abdul Haris melanjutkan, pimpinan perguruan tinggi juga harus mempunyai strategi yang jelas dalam menyelenggarakan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat.

Baca juga: Biaya Kuliah 3 Prodi Fakultas Kedokteran UGM Jalur Mandiri 2024

Hal itu tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai seperti reputasi akademik baik dan menjadi universitas kelas dunia atau world class university.

Seorang rektor, kata Abdul Haris, juga harus memiliki keterampilan entrepreneur dan kemampuan berinovasi dalam menghasilkan pendapatan.

"Tantangan ke depan semakin dinamis, pemerintah terus mendorong agar PTN semua bertransformasi menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH)," ujarnya.

"Harapannya, dengan berstatus badan hukum maka PTN bisa lebih mandiri dan fleksibel dalam menjalankan berbagai program yang sesuai dengan kemampuan dan potensi sumber daya (resource) yang mengarah pada meningkatnya reputasi dan pendapatan," jelas dia.


Adapun 17 rektor yang ikut PPKT adalah:

1. Agus Rubiyanto dari Institut Teknologi Kalimantan,

2. Anter Venus dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com