Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unika Atma Jaya Jaga Budaya Tanah Air Lewat Pelestarian Lenong

Kompas.com - 06/03/2024, 20:13 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Unika Atma Jaya melakukan pelestarian lenong. Hal itu demi menjaga budaya tanah air.

Demi melestarikan itu, Unika Atma Jaya lewat Pusat Ketangguhan dan Pembangunan Keluarga Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya (PKPK FPUAJ) bekerja sama dengan Padepokan Ciliwung Condet, Forum Anak Pademangan Barat, Teater Tanah Air dan Teater Alam Sinema.

Baca juga: Kerek Pengetahuan Seni dan Budaya Islam, Kemenag Luncurkan Buku Ini

Dosen Fakultas Psikologi UAJ dan Ketua Pelaksana Program Pelestarian Lenong, Nicolas Indra Nurpatria menyatakan, program pelestarian Lenong menjadi aksi nyata agar masyarakat bisa tergerak dalam menjaga budaya tanah air.

"Revitalisasi Lenong adalah sebuah gerakan konkrit yang kami buat untuk menyadarkan masyarakat pentingnya eksistensi kebudayaan lokal di masa depan. Untuk meningkatkan kesadaran ini, kami melibatkan anak muda untuk terlibat dan berpartisipasi aktif di dalam seluruh prosesnya," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (6/3/2024).

Tujuan utama dari program ini adalah untuk melakukan upaya revitalisasi Lenong dengan melibatkan anak muda dalam seluruh prosesnya, mulai dari proses latihan dan pembelajaran hingga pementasan.

"Program ini juga bertujuan untuk memberikan dampak positif pada pembentukan karakter anak muda yang terlibat di dalamnya," ungkap dia.

Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Yuda Turana menyatakan, budaya lenong dapat menjadi sarana komunikasi efektif dalam menyampaikan berbagai pesan konstruktif dan kritis dengan menggunakan bahasa yang santai dan jenaka.

Baca juga: Prof. Yuda Turana Jadi Rektor Unika Atma Jaya Periode 2023-2027

"Budaya lenong sangat menarik. Bagaimana pesan komunikasi yang lugas dan tajam dengan membahas topik sehari-hari namun dilandasi kejujuran berpikir serta kejenakaan situasi," ujar Prof. Yuda.

"Lenong juga membahas berbagai situasi kondisi masyarakat dengan berbagai permasalahan yang sangat dekat dengan keseharian kehidupan," tambah Prof. Yuda.

Prof. Yuda turut menghargai dan mengapresiasi kinerja panitia dan seluruh pihak yang terlibat untuk mewujudkan kegiatan seni ini.

Baca juga: Peningkatan Budaya Membaca Harus Jadi Prioritas Utama

Menurut dia, kegiatan ini bisa menginspirasi praktik-praktik seni lainnya agar dapat berkembang mengikuti zaman dan memanfaatkan sistem teknologi informasi serta media sosial yang populer saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com