Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unika Atma Jaya Punya 28 Guru Besar Tetap

Kompas.com - 24/11/2023, 21:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan guru besar pada 2023.

Kali ini yang dikukuhkan adalah Prof. Djoko Setyanto yang merupakan Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik. Pengukuhan berlangsung di Ruang Serbaguna, Unika Atma Jaya Kampus BSD, Tangerang, pada Jumat (24/11/2023).

Prosesi pengukuhan Guru Besar dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko dan dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Prof. Aloisius Agus Nugroho.

Baca juga: Status Guru Besar Eddy Hiariej Belum Bisa Dicabut

"Apa yang dikembangan Prof. Djoko Setyanto bersama dengan Fakultas Teknik diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan peran industri manufaktur menjadi penting kembali," kata Rektor Unika Atma Jaya Dr. Agustinus Prasetyantoko dalam keterangan resminya.

Dengan adanya pertambahan ini, secara resmi Unika Atma Jaya menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 28 Guru Besar tetap.

Dia berharap penambahan ini menjadi penyemangat dosen-dosen tetap lainnya di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.

Saat pengukuhan, Prof. Djoko Setyanto menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri".

Dia mengaku, industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia, hal ini menunjukan kemajuan dan pencapaian bangsa dalam inovasi, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi.

Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia wajib menjadi tuan rumah di negara sendiri, industri nasional memiliki kelebihan dibandingkan pelaku industri dari manca negara.

Kemampuan memberikan layanan keinjiniringan dengan kecepatan penyediaan material, dan perawatan yang cepat dan akurat sesuai karakteristik kebutuhan lokal menjadi satu kelebihan yang dimiliki pelaku industri nasional.

Selain itu juga kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.

Baca juga: UM Kukuhkan 5 Guru Besar Baru

Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, Perguruan Tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil.

Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan. Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

"Perguruan tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar," kata dia.

Menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan industri manufaktur material komposit polimer, kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan.

Baca juga: Tambah 3, UHN IGB Sugriwa Sudah Punya 19 Guru Besar

Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi berkomitmen untuk meningkatkan kembali peran industri manufaktur melalui riset dan inovasi yang didorong oleh Fakultas Teknik. Ini menjadi kontribusi konkret Unika Atma Jaya terhadap kemajuan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com