Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Ashton, Anak Usia 6 Tahun Peraih Medali Emas Olimpiade Matematika

Kompas.com - 24/02/2024, 07:03 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Seorang anak berusia 6 tahun Ashton Alexander Fung berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas di Olimpiade Matematika tingkat International.

Di ajang Olimpiade Matematika yang diadakan di Singapura 21 Januari silam ini, Ashton berkompetisi dengan anak-anak dari 22 negara lainnya.

Ashton memang seorang anak gifted yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata anak seusianya.

Bagaimana tidak, di usia 3 tahun, Ashton sudah memahami konsep perkalian dan diumur 4 tahun sudah bisa mengerti konsep kuadrat dan akar.

Berikut beberapa fakta menarik dari Ashton, anak 6 tahun yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Matematika internasional di Singapura.

Baca juga: 5 Cara agar Anak Usia Dini Senang Belajar Matematika

1. Belajar 8 jam sehari untuk persiapan lomba

Ibu dari Ashton, Marlene mengatakan, dalam kompetisi Olimpiade Matematika beberapa waktu lalu, Ashton meraih Medali Emas dengan Global Rank nomor 3 di kategori kelas 1 SD.

Marlene mengatakan, Ashton sangat antusias dalam mengikuti berbagai lomba matematika karena passion-nya memang di bidang itu.

Marlene menjelaskan, sebelum masuk ke final SEAMO X yang diselenggarakan di Singapura beberapa waktu lalu, semua peserta lomba harus melewati babak penyaringan tingkat nasional di masing-masing negara.

Selanjutnya, top 40 persen dari anak yang menang di tingkat nasional berhak untuk lanjut ke tingkat final berkompetisi dengan peserta ( top 40 persen ) dari 22 negara peserta Olimpiade Matematika.

"Persiapan yang dilakukan adalah latihan setiap hari. Mengerjakan soal-soal matematika tahun sebelumnya. Kemudian saat mendekati lomba, Ashton latihan lebih intensif, bisa 8 jam per hari," ungkap Marlene kepada Kompas.com.


Baca juga: 10 Contoh Permainan dari Barang Bekas buat Anak Usia Dini

2. Memahami kuadrat dan akar di usia 4 tahun

Orangtua Ashton menyadari anaknya memiliki minat di bidang matematika karena sejak usia 2 tahun Ashton sudah menunjukan tanda-tanda ketertarikan pada matematika.

Saat sedang snack time atau makan camilan, Ashton tiba-tiba bisa menjumlahkan dan mengurangi snack yang ada di dalam kotak snack-nya.

"Karena kami melihat potensi di dalam diri Ashton maka kami menstimulasi dengan mengajarkan pemahaman konsep dasar matematika," beber Marlene.

Dari stimulasi yang diberikan orangtua Ashton, perkembangan pemahaman Ashton terhadap matematika sangat cepat.

Hal itu menjadi progres yang baik dimana pada saat umur 3 tahun Ashton sudah memahami perkalian dan umur 4 tahun sudah bisa mengerti konsep kuadrat dan akar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com