Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Terlalu Banyak PR Memengaruhi Kesehatan Anak? Cek Jawabannya

Kompas.com - 27/01/2024, 16:02 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pemberian PR atau Pekerjaan Rumah bagi siswa menjadi hal yang lumrah terjadi di sekolah.

Biasanya guru memberikan PR dengan tujuan membantu siswa lebih memahami pelajaran. Namun, di sisi lain, terlalu banyak PR juga disebut kurang baik untuk kesehatan anak.

Dilansir dari laman Sekolah BPK Penabur, Sabtu (27/1/2024) ada dampak apabila siswa atau anak mendapatkan PR terlalu banyak dari sekolah.

Namun apakah benar terlalu banyak PR bisa berdampak buruk pada kesehatan anak?

Menurut Gerald LeTendre, Kepala Departemen Studi Kebijakan Pendidikan Penn State, apa pun yang berlebihan adalah hal yang kurang baik. Sama halnya dengan pemberian PR yang terlalu banyak bagi siswa.

Baca juga: Jalur Mandiri ITB 2024: Cek Syarat hingga Biaya Daftarnya

Pengaruh terlalu banyak PR terhadap siswa

PR yang terlalu berlebihan bisa membuat para siswa dipaksa untuk menangani beban kerja yang tidak seimbang dengan tingkat perkembangan mereka.

Sehingga hal ini bisa menyebabkan tekanan yang signifikan, baik untuk anak-anak maupun para orangtuanya.

Bahkan fakta tersebut didukung dengan beberapa penelitian yang menyelidiki hubungan antara hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dengan kondisi kesehatan anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Stanford Graduate School of Education kemudian dipublikasikan di Journal of Experimental Education.

Dimana penelitian tersebut menemukan fakta bahwa siswa yang mendapatkan PR terlalu banyak besar kemungkinan bisa mengalami beberapa hal berikut ini:

  • Stres
  • Kurang tidur
  • Merasa terasing dari kehidupan
  • Berdampak hingga kesehatan fisik yang menurun.


Baca juga: Syarat Masuk IPDN 2024: Ada Tinggi Badan, Nilai Rapor hingga Usia

Melalui penelitian yang dilakukan pada 4.317 siswa dari 10 sekolah menengah ke atas di California menunjukkan bahwa 56 persen siswa menilai PR merupakan sumber utama stres mereka.

Tak hanya itu, banyaknya PR juga membuat anak memiliki sedikit waktu untuk melakukan kegiatan lain, termasuk aktivitas sosial.

Misalnya bertemu teman, sekedar berbincang dengan keluarga, bahkan menjalani ekstrakurikuler atau melakukan hobi yang mereka minati.

Studi tersebut juga menemukan hal lain, yakni beban yang terlalu banyak dari pekerjaan rumah bisa membuat anak merasa kecewa dengan sekolah dan pada akhirnya mereka kehilangan motivasi untuk belajar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com