Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpusnas Jalani 3 Program demi Kerek Budaya Literasi Masyarakat

Kompas.com - 19/01/2024, 20:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rencana strategis Perpustakaan Nasional (Perpusnas) 2020-2024 dalam mewujudkan budaya literasi masyarakat diperkuat dengan penajaman program.

Setidaknya ada tiga program penajaman yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan tercapainya target renstra yang telah ditetapkan, yakni pengarusutamaan naskah nusantara, penguatan budaya baca dan peningkatan literasi, serta standardisasi dan pembinaan.

Baca juga: Perpusnas Akan Salurkan Buku ke 10.000 Perpustakaan Desa hingga TBM

Dalam Renstra Perpusnas 2020-2024, Perpusnas menargetkan nilai budaya literasi sebesar 71 (tinggi) dengan nilai budaya kegemaran membaca sebesar 71,3 (tinggi), dan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) sebesar 15.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpusnas, Prof. E. Aminudin Aziz menyatakan setiap program penajaman sudah disusun strateginya. Pengarusutamaan naskah nusantara mencakup tiga hal yakni koleksi langka, naskah kuno, dan manuskrip.

Menurut Amin hal ini wajib dilakukan karena sudah menjadi tugas Perpusnas untuk melestarikan dokumen-dokumen tersebut.

"Mari kita lestarikan mereka. Akan tetapi, tidak cukup hanya sampai pada tahap digitalisasi, harus ada turunannya yaitu tentang bagaimana memanfaatkannya. Misalnya dengan membuat buku bacaan masyarakat berdasarkan manuskrip tersebut," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).

Terkait penguatan budaya baca dan peningkatan literasi, dia menerangkan bahwa sejatinya budaya baca di Indonesia tidak rendah, melainkan cukup tinggi.

Kendalanya, fasilitas buku yang tersedia, baik yang cetak maupun elektronik, masih kurang.

"Karena persoalan yang ada adalah kurangnya buku, maka di masa depan kami menargetkan untuk menyediakan 1.000 judul buku di masing-masing 10.000 lokus," ungkap dia

Setelah pengiriman buku, dia menjelaskan, akan ada pelatihan yang diberikan kepada para pengelola perpustakaan dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di setiap lokus.

"Pelatihan juga akan diberikan oleh Perpusnas untuk 10.000 orang pengelola perpustakaan dan TBM. Langkah ini diambil dalam upaya untuk menyentuh masyarakat secara langsung karena merekalah yang akan menerima manfaat secara langsung," ungkap dia.

Baca juga: Perpusnas: Keluarga Jadi Madrasah Pertama bagi Pertumbuhan Anak

Sedangkan dalam program standardisasi dan pembinaan memiliki dua fokus utama antara lain melakukan survei terhadap kondisi perpustakaan sekolah dan asesmen untuk perpustakaan yang akan akreditasi.

"Melakukan survei terhadap kondisi perpustakaan sekolah untuk pendataan perpustakaan, sedangkan asesmen akan dikerjakan oleh perpustakakan yang akan diakreditasi untuk penilaian perpustakaan. Urusan layanan sudah inklusif di dalamnya," jelas dia.

Dia meminta awak media untuk turut serta dalam mengampanyekan tiga program penajaman Perpusnas pada 2024.

Baca juga: Perpusnas: Penguatan Literasi demi Mengerek SDM

"Wartawan bertindak sebagai mitra kerja untuk berbagi pandangan mengenai rencana kerja Perpusnas tahun 2024. Saya juga selalu merasa senang bertemu dengan wartawan untuk berbagi informasi karena ini menjadi bentuk pertanggungjawaban kepada publik dari sebuah lembaga. Semua semata agar publik tahu karena mereka memiliki hak untuk itu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com