Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Dosen Unsika Ungkap Penyebab Tingginya Pengangguran di Karawang

Kompas.com - 29/12/2023, 16:55 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Karawang per Agustus 2022 masih tercatat sebesar 9,87 persen.

Angka ini memang mengalami penurunan sebesar 1,96 persen dibandingkan dengan Agustus 2021 (11,83 persen).

Baca juga: 12 Persen Pengangguran Indonesia Lulusan S1 dan Diploma, Ini Faktornya

Namun, menjadi ironi karena ternyata di kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, angka penganggurannya ternyata lebih besar dibanding angka pengangguran di Provinsi Jawa Barat.

Menurut sebuah jurnal pendidikan yang ditulis oleh Indra Nirwan Fauzi (mahasiswa) serta Lukmanul Hakim dan Kariena Febriantin (dosen) dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), salah satu permasalah utama terkait penerimaan kerja adalah maraknya praktik calo penerimaan tenaga kerja.

"Calo seakan sudah menjadi salah satu budaya dalam segala aspek di Indonesia ini. Tidak terkecuali di sektor ketenagakerjaan, praktik calo yang sudah terstuktur ini dinilai menjadi salah satu penyebab masih tingginya angka pengangguran di Karawang," demikian isi jurnal yang dibuat oleh ketiga akademisi dari Unsika ini, seperti dilansir pada Jumat (29/12/2023).

Bahkan, perusahaan lebih mengutamakan tenaga kerja dari luar Karawang. Itu salah satu penyebab mengapa angka pengangguran masih tinggi di Karawang.

Dengan begitu, banyak dari penduduk di Karawang yang tidak terserap menjadi angkatan kerja di daerahnya sendiri.

Padahal, Pemkab Karawang telah menggunakan skema proporsi 60 persen untuk tenaga kerja lokal dan 40 persen tenaga kerja non lokal.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Administrasi Ketenagakerjaan, dan diatur selanjutnya melalui Peraturan Bupati Karawang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perluasan Kesempatan Kerja.

Baca juga: 26 Jurusan dan Daya Tampung Unsika di SNBT 2023, Calon Mahasiswa Cek

Regulasi ini dibuat sebagai akibat dari banyaknya pengangguran di tengah sektor industri yang terus berkembang.

Pengangguran di Karawang harus segera ditangani

Warga dari Bekasi, Siti Nurul Qomariyah mengaku, banyaknya pengangguran di Karawang karena berbagai hal yang seharusnya dapat ditangani.

Untuk itu, Siti yang sedang berjuang menjadi anggota DPR ini berharap masalah banyaknya pengangguran di Karawang harus menjadi atensi pemerintah.

Karena, masyarakat Karawang sangat mengidam-idamkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerahnya. Dengan itu, maka bisa berpengaruh ke kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca juga: Menaker: 12 Persen Pengangguran RI Didominasi Lulusan S1 dan Diploma

"Dengan pertumbuhan kawasan industri yang begitu pesat, masyarakat di Karawang seharusnya jangan sampai menjadi penonton saja," tutup Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com