Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: 21 PTN-BH Dapat Tambahan Dana Rp 1,9 Triliun

Kompas.com - 04/12/2023, 10:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan tambahan pendanaan bagi perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN-BH).

Pendanaan ini diberikan melalui Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dengan total anggaran sebesar 1,9 triliun.

Baca juga: Kemendikbud Sebut Ada 4 Perubahan Paradigma Pembelajaran di Indonesia

Program Revitalisasi PTN-BH dilakukan sebagai upaya untuk mengakselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui peningkatan kualitas lulusan, dosen, kurikulum dan pembelajaran yang diukur melalui delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Anggaran ini diberikan kepada 21 PTN-BH melalui dua skema, yaitu Program Revitalisasi PTN bagi 16 PTN-BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi bagi 5 PTN-BH yang masuk top 500 universitas berkelas dunia.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Nizam mengatakan bahwa penambahan anggaran ini menjadi komitmen pemerintah dalam berinvestasi pada pendidikan tinggi untuk membangun daya saing bangsa.

Menurut dia, penambahan investasi sangat penting untuk memperkuat kemandirian PTN-BH.

Prof Nizam berharap para pimpinan PTN-BH dapat memastikan anggaran ini dikelola secara efektif dan efisien.

"Saya harap Bapak/Ibu Rektor dapat menjalankan programnya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas PTN-BH yang telah disepakati melalui Indikator Kinerja Utama (IKU)," ungkap Prof. Nizam dikutip dari laman Dikti Kemendikbud Ristek, Senin (4/12/2023).

Prof. Nizam juga menjelaskan, bagi lima PTN-BH yang mendapatkan pendanaan sebagai pusat unggulan riset, yaitu UGM, ITB, IPB, UI, dan Universitas Airlangga (Unair) diberi mandat untuk mengembangkan riset-riset di bidang perubahan iklim yang dikemas dalam lima tema yaitu pangan, energi, kesehatan, konservasi, bencana alam.

"Kelima tema yang sudah dipilih tersebut diharapkan dapat membangun impact yang nyata. Karena ini Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi, sehingga tentu yang menerima manfaat dari pusat riset ini tidak hanya lima perguruan tinggi saja tapi seluruh perguruan tinggi lain," ucap Prof. Nizam.

Baca juga: Menteri Nadiem Bidik 100.000 Guru Penggerak pada 2024

Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie turut menyampaikan tambahan anggaran ini menjadi peluang untuk merevitalisasi sumber daya di PTN-BH.

Untuk itu, dia berharap perguruan tinggi dapat mengoptimalkan pelaksanaan program ini dengan baik.

"Kami sudah berusaha keras untuk mendapatkan tambahan anggaran ini. Ini adalah peluang yang sangat bagus. Mohon komitmen Bapak/Ibu Rektor dan Wakil Rektor untuk mengawal pelaksanaan program dapat optimal sehingga anggaran dapat diserap dan direalisasikan semaksimal mungkin," ungkap Prof. Tjitjik.

Tjitjik juga menjelaskan teknis pencairan anggaran akan dimulai dengan penyaluran 80 persen pada tahap awal yang harus dioptimalkan dengan baik oleh penerima anggaran.

Baca juga: Fokus Kemendikbud 2024: Perluasan Wajib Belajar dan Bantuan Pendidikan

Sedangkan, sisa 20 persen akan dicairkan setelah melalui evaluasi dan pemantauan secara berkala dari Ditjen Diktiristek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com