Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar STEI ITB Rancang Inovasi Alat Ukur Kualitas Air Jarak Jauh bagi Petambak Udang Pangandaran

Kompas.com - 29/11/2023, 14:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Gelombang panas yang ekstrem, peningkatan suhu air, dan kenaikan tingkat keasaman air laut merupakan beberapa tantangan yang harus dihadapi petambak udang dalam menjaga kualitas hasil panen udang mereka.

Terkait hal itu, Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) menggelar pengabdian masyarakat bagi petambak udang di Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat.

Pengabdian masyarakat STEI ITB dipimpin Ketua Peneliti Prof. Trio Adiono, Guru Besar STEI ITB dan pelaksana Devi Noor Endrawati, mahasiwa STEI ITB pada September 2022 hingga September 2023.

Prof. Trio Adiono melalui rilis resmi (29/11/2023) menjelaskan, salah satu tujuan pengabdian masyarakat di tambak udang adalah meningkatkan kualitas produksi melalui inovasi teknologi.

Inovasi teknologi ini, jelas Prof. Trio Adiono, tidak hanya meningkatkan kuantitas hasil tetapi juga kualitas udang yang dihasilkan. Pengabdian masyarakat dengan fokus pada teknologi di tambak udang juga berarti memberdayakan petani tambak dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru.

“Melalui pelatihan, workshop, dan akses ke informasi teknologi, para petani dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang teknologi yang mereka gunakan," ungkap Prof. Trio.

"Hal ini membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas dan mengoptimalkan penggunaan teknologi tersebut,” lanjutnya.

Smart Water Meter

Tim pengabdian masyarakat STEI ITB memperkenalkan teknologi Smart Water Meter, perangkat monitoring untuk mengukur kualitas air.

Baca juga: Mahasiswa UNS Inovasi Mesin Pencuci Peragi Kedelai yang Hemat Biaya

Dari perangkat smart water meter yang digunakan terdapat beberapa bagian utama diantaranya Modul Elektronik, Sensor, Kadar Keasaman Air (pH), Suhu Air, Kadar Oksigen Terlarut di Air, Suhu dan Kelembapan Udara, Kadar Partikel Padat Terlarut di Air.

Sensor ini mengukur parameter seperti suhu, tingkat oksigen terlarut, pH, salinitas, dan amonia dalam air.

Informasi yang dikumpulkan oleh sensor-sensor ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi lingkungan di dalam tambak. Ketika parameter air berada di luar rentang ideal, petani dapat segera mengambil tindakan perbaikan untuk mencegah masalah kesehatan udang.

Sistem manajemen tambak ini dibangun berbasis IoT (Internet of Things) sehingga memungkinkan pemantauan jarak jauh terhadap kondisi tambak, memastikan penggunaan sumber daya seperti air dan pakan dikontrol secara efisien.

Hal ini membantu para petani dalam memprediksi pola-pola tertentu, mengoptimalkan pengelolaan tambak, dan membuat keputusan berdasarkan pada informasi yang terukur secara real time.

Menggunakan panel surya

Dalam kesempatan sama, Devi Noor Endrawati menyampaikan, pemasangan perangkat dilakukan pada bulan Desember 2022 dan kemudian dilakukan kunjungan pertama pada 23 Februari 2023.

Devi menjelaskan, sumber daya listrik yang digunakan pada perangkat Smart Water Meter adalah menggunakan panel surya. Sumber tegangan diambil dari panel surya untuk siang hari, yang sekaligus berfungsi untuk mengisi daya baterai untuk sumber daya sore hingga pagi hari.

Dari proses monitoring yang dilakukan didapatkan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi dan diperbaiki dari perangkat Smart Water Meter. Setelah melakukan perbaikan, pada tanggal 9 September 2023 dilakukan kunjungan ulang ke Amulu Farm untuk mengganti perangkat berkarat dengan perangkat baru dengan kebaruan setelah proses monitoring sebelumnya.

Baca juga: Sampo Kucing dari Daun Asam Jawa Ini Hasil Inovasi Mahasiswa USK

 

"Kemudian dilakukan pengukuran ulang dan kalibrasi dari perangkat yang baru Smart Water Meter. Kunjungan berkala perlu dilakukan untuk memantau perangkat agar perangkat dapat dimanfaatkan lebih maksimal," ujar Devi menutup penjelasan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com