Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNY Inovasi Pompa Air Tenaga Surya, Cocok di Daerah Terpencil

Kompas.com - 17/11/2023, 09:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu sumber energi terbarukan yakni sinar matahari kini mulai dimanfaatkan untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) coba memanfaatkan sinar matahari jadi energi alternatif untuk penggunaan pompa air.

Para mahasiswa UNY itu antara lain Ismail Raihan Hidayatullah, Muhammad Fauzan Hafizh, Nur Arifin Ferdiyanto, Rizki Rahmawan Sudrajat dan Syahdani Arnoyoga.

Ketua tim Ismail Raihan Hidayatullah mengatakan, pompa air tenaga surya merupakan salah satu teknologi yang mendukung program energi hijau.

Baca juga: Tim Vokasi USD Inovasi Kursi Roda Cerdas dengan Perintah Gelombang Otak

Tentu tujuannya untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil yang terbatas dan berdampak buruk pada lingkungan, serta meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan.

"Pompa air tenaga surya menggunakan energi matahari yang tersedia secara gratis dan tidak terbatas sebagai sumber energi untuk memompa air," ujar Ismail, dilansir dari laman UNY, Kamis (16/11/2023).

Dijelaskan, pompa air tenaga surya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengairan pertanian, air minum, sanitasi, dan keperluan industri.

Dengan menggunakan pompa air tenaga surya, pengguna dapat menghemat biaya operasional, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Oleh karena itu, pengembangan pompa air tenaga surya menjadi salah satu upaya untuk mendukung program energi hijau dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: Mahasiswa Politeknik Caltex Riau Inovasi Robot Penjinak Bom

Menurut Muhammad Fauzan, dalam jangka panjang, penggunaan pompa air tenaga surya juga dapat membantu mencapai tujuan global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Adapun penggunaan pompa air tenaga surya juga memiliki keunggulan lain, yaitu tidak memerlukan infrastruktur listrik yang rumit dan mahal.

"Dengan teknologi pompa air tenaga surya, pengguna dapat membangun instalasi pompa air secara mandiri dan mengoperasikan pompa air tersebut dengan mudah dan murah," terangnya.

Sedangkan Syahdani Arnoyoga menjelaskan pompa air tenaga surya terdiri dari sistem panel surya, sistem pengontrol pompa air PV dan pompa.

Sistem panel surya adalah panel surya terhubung secara paralel sebagai pengubah radiasi matahari menjadi listrik untuk memasok daya untuk sistem pompa.

Sistem pengontrol pompa air fotovoltaik mengatur semua sistem pompa, mengubah tegangan DC yang tidak stabil dari sistem panel surya menjadi tegangan AC yang stabil untuk pompa, dan mengatur arus keluaran sesuai dengan intensitas sinar matahari.

"Sedangkan sistem pompa suryanya terdiri dari pompa, selang, kabel, box panel, serta monitoring IoT," jelasnya.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa UNY, Air Laut Layak Minum dan Jadi Bahan Bakar Kapal

Tentunya, pompa ini dapat digunakan di daerah terpencil, pulau-pulau kecil, daerah yang tidak terjangkau PLN, kompleks wisata, perkebunan serta pertambangan.

Karya atau inovasi mahasiswa UNY ini berhasil meraih pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemendikbud Ristek 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com