Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gamagora 7 Inovasi UGM, Varietas yang Dijuluki Padi Amphibi

Kompas.com - 04/11/2023, 09:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) kini juga punya varietas padi yang unggul. Varietas itu diberi nama Gamagora 7 yang artinya Gadjah Mada Gogo Rancah 7.

Kini, Gamagora 7 hasil riset Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM tengah memasuki masa uji pasar dan diujicobakan di lahan sawah di Jawa Tenah dan Jawa Timur.

Menurut Kepala PIAT UGM, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., varietas ini dijuluki pula sebagai padi amphibi yang memiliki karakter unggul adaptif terhadap perubahan iklim.

Dilansir dari laman UGM, Jumat (3/11/2023), uji coba di beberapa titik di Jawa Tengah, penanaman varietas padi Gamagora 7 menggandeng pemerintah daerah.

Baca juga: Dua Program Beasiswa D4 dan S1 UGM Dibuka, Ada Uang Saku Rp 3 Juta

Sementara untuk lokasi di Jawa Timur penanaman varietas padi ini bekerja sama dengan pihak swasta Perusahaan Agribisnis Agri Sparta.

"Gamagora 7 ini merupakan varietas ketiga yang pernah diluncurkan UGM. Mendapat SK Pelepasan Kementerian Pertanian pada 28 Maret 2023 lalu," ujar Taryono.

Dijelaskan, riset untuk mendapatkan benih yang tangguh di lahan kering dan lahan sawah telah dimulai sejak 2006.

Padi varietas Gamagora 7 berasal dari induk padi Rajalele dari Klaten sehingga secara mutu, bentuk dan rasa sama dengan Rajalele.

Tujuan riset sejak awal merakit padi yang bisa ditanam di lahan kering tadah hujan dan di lahan sawah untuk menyiasati perubahan iklim dan dampak alih fungsi lahan.

"Untuk padi Gamagora 7 telah mengikuti uji multilokasi baik di lahan sawah maupun di lokasi tadah hujan di beberapa daerah," kata dia.

Baca juga: Pakar UGM: Pemilu 2024 Minim Konflik, Ini Alasannya

Keunggulan varietas padi ini ialah di samping bisa ditanam di lahan tadah hujan maupun lahan sawah, padi Gamagora 7 juga tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2, penyakit hawar daun patotipe III, serta penyakit blast ras 033, 073, dan 133.

Umur tanaman lebih pendek dari varietas lain yaitu 104 hari panen. Data dari beberapa daerah yang telah panen uji potensi angka rata-rata panen yang didapat 7,95 ton per hektare dengan potensi maksimal 9,8 ton padi kering panen.

Tentunya, sebagai jenis padi yang cocok ditanam di musim kering dan lahan tadah hujan, dan tidak membutuhkan banyak air dan pupuk dalam proses penanaman, Gamagora 7 memberi harapan banyak bagi petani.

Dengan berbagai keunggulannya tersebut, Taryono pun berharap Gamagora 7 bisa mewujudkan mimpi kedaulatan pangan bagi Indonesia.

Salah satu petani Desa Guyung Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi, Gemin Sini berharap banyak terhadap varietas padi Gamagora 7.

Saat memperlihatkan tanaman padi Gamagora 7 usia 55 hari tanam, ia optimis akan hasil yang baik saat panen nanti.

Adapun Gamagora 7 ini ditanam di lahan seluas 1,5 hektare miliknya. Dari masa tanam usia 55 hari tanaman padi miliknya itu menunjukkan rumpun yang lebih lebat dibandingkan dengan padi berjenis IR 32 yang juga ditanamnya di kawasan yang sama.

Baca juga: Di Acara FKKMK UGM, Pratikno, Basuki dan Hasto Malah Bahas Soal Ini

"Gamagora 7 ini bagus, anakannya banyak dan cepet hidup, lebih cepat daripada temannya. Beda sama IR, bedanya anakannya banyak dan cepat belum ada 25 hari sudah penuh biasanya 25 hari masih kelihatan jaraknya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com