Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum China-ASEAN HR Cooperation dan Development, Rektor PresUniv Ingatkan Talenta Indonesia Masih Tertinggal

Kompas.com - 13/11/2023, 17:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Rektor President University Prof. Chairy dalam ajang "China-ASEAN Human Resources Cooperation and Development Forum" mengingatkan talenta-talenta Indonesia masih relatif tertinggal dibandingkan negara lain.

"China-ASEAN Human Resources Cooperation and Development Forum" digelar pada Sabtu-Minggu, 3-4 November 2023, di Kota Nanning, Guanxi, China.

Forum dihadiri sekitar 300 peserta dari China dan berbagai negara ASEAN dari kalangan pejabat pemerintahan serta ahli dan cendekiawan dalam berbagai bidang keahlian.

Pada forum tersebut, Prof. Chairy mengangkat topik "The Role of University in Preparing Highly-Skilled Human Capital: The Case of Indonesia to Achieve Golden Indonesia in 2045".

Untuk menyongsong Indonesia Emas, urai Prof. Chairy, pemerintah menetapkan empat pilar, yakni SDM yang kompeten dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, akses infrastruktur yang adil, serta penguatan ketahanan nasional dan tata kelola.

“Dalam hal talenta yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia relatif masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN dan Asia Pasifik,” ungkap Prof. Chairy.

Hal ini merujuk pada laporan World Talent Ranking (WTR) 2023 yang dipublikasikan Institute for Management Development (IMD) yang berbasis di Swiss. Indonesia masih menempati peringkat ke-47.

Sementara, negara tetangga, seperti Singapura menempati peringkat ke-8, atau Malaysia ke-33, dan Thailand ke-45. Lima negara teratas ditempati Swiss, disusul Luksemburg, Islandia, Belgia dan Belanda.

Di kawasan Asia Pasifik, Hongkong menempati peringkat ke-16, Australia ke-18, Taiwan ke-20, Korea Selatan ke-34, dan China di peringkat ke-41.

Baca juga: APP Sinar Mas Dukung Magang Merdeka lewat Program Kolaborasi Kepemimpinan

 

Merujuk laporan WTR, papar Chairy, negara-negara yang menempati peringkat atas menekankan betul pentingnya pelatihan profesional dan magang yang terintegrasi dalam sistem pendidikannya, ketimbang mata pelajaran yang bersifat akademis.

"Strategi itulah yang kini ditempuh pemerintah dengan mendorong pendidikan yang berbasis vokasi. Strategi lainnya dengan meningkatkan anggaran dalam bidang pendidikan," ungkap Prof. Chairy.

Konsep magang PresUniv

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com