Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yudha 118 Kali Gagal Raih Beasiswa, Akhirnya Lolos LPDP ke Luar Negeri

Kompas.com - 07/10/2023, 16:34 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalau gagal coba terus sampai berhasil. Prinsip ini yang diterapkan seorang guru bernama Rahmat Putra Yudha, yang 118 kali gagal mendapatkan beasiswa untuk kuliah ke luar negeri

Walaupun gagal berkali-kali, Rahmat ternyata bisa mewujudkan mimpinya mendapatkan beasiswa. Yakni, melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP.

Bagaimana ceritanya ia bisa gagal ratusan kali saat mendaftar beasiswa?

Ia mengatakan percobaan ratusan kali yang tentunya banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan keringat.

Baca juga: Sosok Stanley, Lulus dari Jurusan Kedokteran UB dengan IPK 3,99

Yudha mulai mendaftar beasiswa sejak tahun 2007 atau tak lama setelah dirinya lulus S1.

Ketika menjadi guru dan diangkat PNS pada 2009, praktis Yudha tak punya pilihan lain selain terus mengejar beasiswa apabila ingin tetap bisa berkuliah di luar negeri.

Pendaftaran demi pendaftaran terus diikuti. “Saya apply hampir seluruh beasiswa yang ada di dunia yang full scholarship, dan rata-rata saya jatuhnya di interview. Dari situlah saya gali kemampuan komunikasi dalam menyampaikan pendapat. Bahwa mungkin ada kekurangan saya disitu,” tutur Yudha yang saat ini menjabat sebagai Ketua Mata Garuda Kalimantan Barat, dilansir dari laman LPDP.

Sampai akhirnya, ia mencoba beasiswa LPDP dan diterima.

Yudha ingat saat para pewawancara menanyakan kepadanya tentang bagaimana apabila ia tidak lolos seleksi beasiswa lagi.

"Saya bilang, tidak masalah Pak, dan Bapak akan ketemu saya lagi untuk apply. Karena saya tidak mungkin menyerah. Pasti saya coba lagi," kata dia.

Baca juga: Kisah Ahmad, Diterima 4 Kampus Top Dunia lewat Beasiswa LPDP

Ikut bentuk PPI Polandia

Mimpi Yudha untuk bisa berkuliah di luar negeri itu akhirnya terwujud.

Pada 2014 Yudha berangkat ke Australia untuk menempuh studi Master of Education TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages) di Wollongong University.

Saat masa libur kuliah selama tiga bulan, Yudha memilih tetap produktif dengan mengikuti program pertukaran dosen ke Polandia saat masa libur kuliah selama tiga bulan. Tentunya aktivitas ini atas seizin LPDP.

Bahkan, dalam waktu yang singkat itu ia mengaku turut membentuk Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Polandia.

Baginya hal itu adalah pengalaman berkesan yang membuat guru bahasa Inggris ini sumringah kala mengenangnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com