KOMPAS.com - Konsisten pada kemauan, ternyata menjadi kunci sukses alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bisa diterima 4 kampus top dunia lewat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Perlu diketahui, pendaftaran LPDP rutin dibuka setiap tahun dalam 2 gelombang. Beasiswa ini dibuka oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan diperuntukkan bagi mahasiswa untuk kuliah S2 dan S3. Terutama, kuliah di dalam maupun di luar negeri.
Ahmad Abdullah Zawawi yang saat ini masih menempuh studi magister di Universitas Sydney, Australia, berbagi kisah untuk calon mahasiswa yang ingin kuliah lewat beasiswa LPDP.
Baca juga: Beasiswa Bill Gates S2-S3 Dibuka: Uang Saku Rp 384 Juta, Tanpa Batas Usia
Menurut Ahmad, semua orang punya kesempatan yang sama untuk bisa kuliah di luar negeri, termasuk bagi yang underprivileged. Kuncinya ada pada kemauan, kerja keras, dan konsisten.
Kuliah di luar negeri bukan untuk terlihat hebat. Tetapi benar-benar sebagai jalan untuk meningkatkan kompetensi dan memperdalam disiplin keilmuan yang diminati.
"Ada banyak benefit kuliah di luar negeri, baik itu dari aspek pengalaman, jaringan, kemampuan bahasa, bahkan karir," kata dia, saat menjadi pembicara seminar secara daring dengan tema ‘Unlocking Scholarship Opportunities Abroad’ oleh Unesa beberapa waktu lalu.
Baca juga: UNS Buka Beasiswa S2 dan S3, Ada Bebas UKT dan Uang Pangkal
Ia mencoba memberikan beberapa tips bagi mereka yang ingin melakukan studi lanjut di luar negeri.
Dia menyarankan, agar persiapan itu mulai sejak awal perkuliahan seperti 'menyicil' kemampuan bahasa asing (Inggris), bisa ikut kursus dan tes kemampuan bahasa asing secara berkala.
Ini penting dilakukan, mengingat kualifikasi utama beasiswa di luar negeri yaitu kemampuan bahasa asing.
Apalagi banyak kampus yang mensyaratkan kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai tertentu.
Dengan persiapan sejak awal, seseorang bisa lebih siap dan mudah meng-apply beasiswa yang dituju.
Selain itu, juga bisa melatih diri dalam hal komunikasi dengan aktif dalam berbagai kegiatan di kampus atau organisasi.
Baca juga: Beasiswa S2-S3 ke Jepang 2024, Uang Saku Rp 15 Juta Per Bulan
Juga perlu melakukan pengabdian kepada masyarakat serta menjalin relasi yang baik dengan banyak orang juga diperlukan untuk pengembangan diri.
Kiat penting lainnya yaitu memperhatikan betul syarat dan ketentuan pengajuan beasiswa.
Persiapkan dokumen yang dibutuhkan sesuai ketentuan. Ia juga menyarankan untuk belajar atau berlatih membuat esai yang menarik dan berdampak.
"Esai ini penting sekali. Isinya nanti seputar pengalaman atau hal-hal yang sudah dilakukan dan berdampak untuk masyarakat dan negara. Termasuk yang akan dilakukan ke depan. Semuanya harus ditulis, peran kita ke depan. Ada caranya. Biar bagus, minta bimbingan dosen atau alumni penerima beasiswa," bebernya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.