Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2023, 14:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Islam Indonesia (UII) telah mencetak lebih dari 120.000 lulusan dan berkarya di berbagai bidang, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Pada pelaksanaan wisuda Periode I Tahun Akademik 2023/2024, yakni 30 September sampai 1 Oktober 2023, UII mewisuda 1.327 lulusan baru.

Baca juga: Sosok Stanley, Lulus dari Jurusan Kedokteran UB dengan IPK 3,99

Lulusan yang di wisuda kali ini terdiri dari 5 doktor, 110 magister, 1.194 sarjana, dan 18 ahli madia.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi berhasil diraih Khansa Syahidah, mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam dengan predikat Summa Cum Laude atau 4,0.

"Seiring dunia yang terus berubah, para lulusan UII diminta untuk dapat beradaptasi dan terus meningkatkan kemampuan. Tidak pernah berhenti bertanya, mengejar pengetahuan baru, dan menjelajahi peluang baru," ujar Rektor UII, Prof. Fathul Wahid dikutip dari laman UII, Selasa (3/10/2023).

Dia mengingatkan lulusan untuk menjadi pribadi yang memiliki integritas tinggi dan memegang erat nilai-nilai abadi.

"Dunia tidak hanya butuh profesional yang kompeten, tetapi juga individu yang jujur, penuh empati, dan bertanggung jawab," jelas Prof. Fathul.

Prof. Fathul Wahid juga menyampaikan pentingnya berfikir ulang, menelaah pengalaman yang telah dihayati, dan menggali makna dalam setiap langkah.

Dalam dunia yang terus berubah, berpikir ulang adalah peta navigasi untuk menemukan jalan di tengah kompleksitas.

"Hal ini memerlukan kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, untuk mencari solusi yang lebih baik, dan untuk terus belajar serta bertumbuh," jelas Prof. Fathul.

Menurut Prof. Fathul Wahid, berpikir ulang tentu bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru menjadi bukti kebijaksanaan.

"Berpikir ulang adalah manifestasi dari keingintahuan yang kuat, sensitivitas terhadap perubahan, dan kemauan untuk terus tumbuh," jelas Prof. Fathul Wahid.

Baca juga: 5 Perwira TNI AD Lulus S2 di UI dengan IPK di Atas 3,86

Wakil Alumni UII, Assoc. Prof. Chandra Setiawan menyampaikan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan suatu negara yang ditinjau dari bertambahnya produksi barang industri, berkembangnya infrastruktur, serta bertambahnya produksi barang modal dan bertambahnya sektor jasa.

Dia mengemukakan berdasarkan teori ekonomi neo-klasik Solow, faktor sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi merupakan kunci penting.

Salah satu kunci dalam mengejar pertumbuhan, sekaligus meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perubahan struktural yang ditandai dengan menurunnya kontribusi sektor pertanian dan meningkatnya kontribusi sektor industri dan jasa, baik dalam produk domestik bruto (PDB) maupun dalam penyerapan tenaga kerja.

Baca juga: Cara Daftar Beasiswa BSI 2023, Ada Bantuan Rp 3 Juta dan Uang Saku

"Perubahan struktural ini diharapkan akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja terampil, memberikan nilai tambah bagi hasil pertanian dan hasil bumi yang diambil dari alam, serta beralih menuju industri bernilai tambah tinggi," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com