Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Anti Gempa Inovasi Mahasiswa, Laris Dipesan sampai Inggris

Kompas.com - 29/09/2023, 11:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lampu Laga Gempa atau Lampu Siap Siaga Gempa berhasil diciptakan oleh empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) sebagai early warning system otomatis di daerah zona gempa.

Ketua tim Yusuf Yuaniar menjelaskan, temuan ini dapat membantu masyarakat agar dapat menyelamatkan diri lebih cepat dari bahaya gempa bumi.

“Dengan bunyi alarm yang bisa menjangkau dua sampai tiga kamar tidur. Dengan begitu, korban jiwa akibat bencana gempa bumi dapat berkurang,” katanya, dari rilis UB.

Baca juga: Beasiswa S1 ke Kanada, Kuliah Gratis dan Dapat Uang Saku

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan sebagai lampu tidur dengan warna warm white dengan desain berbentuk prisma trapesium dapat menambah estetika ruangan.

Dia menambahkan, dengan menggunakan baterai Li-ion 18650 yang dapat diisi ulang dayanya sehingga bisa menghemat biaya .

“Memiliki daya 13.000mAh alat ini dapat menyala seharian penuh dan dapat diisi ulang dayanya selama delapan jam,” katanya.

Inovasi ini diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Inovasi ini berhasil mendapatkan pendanaan dan saat ini sedang dalam tahap pemasaran penjualan produk Laga Gempa.

Baca juga: 190 Lowongan Dosen CPNS 2023 di Unpad, Cek Formasinya

Tim yang beranggotakan Cyril Wahyu Dwi Anugrah (Teknik Elektro), M. Fajar Arif (Teknik Elektro), dan Deca Melani (Perencanaan Wilayah dan Kota) ini berhasil membuktikan dan memberikan gebrakan baru dalam pemberian peringatan pertama sebelum terjadinya gempa bumi.

“Alat ini sudah dipasarkan melalui instansi pendidikan, rumah kos, dan daerah rawan gempa bumi. Lokasi tersebut memerlukan sebuah peringatan pertama guna mitigasi bencana gempa bumi,” kata Yusuf.

Laris dipesan sampai ke Inggris

Alat ini laris dipesan banyak orang. Tercatat sudah digunakan di daerah Kota Malang, Cianjur, Jogja, Aceh, Probolinggo dan sekitarnya. Tidak hanya itu, alat ini juga dipesan langsung oleh tenaga pendidik asal United Kingdom (UK) sebagai perbandingan alat yang kompeten dalam mitigasi bencana gempa bumi.

“Untuk saat ini kami membuka pre-order dan sudah di pasarkan melalui freelancer di aceh, jogja, lombok, bogor, probolinggo, malang dan sekitarnya," jelasnya.

Alat ini dijual seharga Rp 400.000 untuk satu lampu, dengan keunggulan dapat mendeteksi gempa bumi mulai dari getaran rendah, menengah hingga getaran tinggi yang disertai oleh bunyi alarm yang berbeda-beda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com