Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen ITK Temukan Material Pengganti Kayu dari Bahan Alami

Kompas.com - 19/09/2023, 12:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu bahan alami yakni kayu tentu banyak digunakan oleh siapa saja. Apalagi untuk kebutuhan furnitur, bahan baku utamanya ialah kayu.

Namun, kayu berasal dari pohon dan banyak pohon ditebang untuk diambil kayunya. Jika dieksploitasi terus tentu pohon akan berkurang.

Maka dari itu, dibutuhkan inovasi baru untuk menggantikan material kayu. Seperti yang dilakukan oleh dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melakukan inovasi.

Dilansir dari laman ITK, Selasa (19/9/2023), tim peneliti ITK terdiri dari Eko Agung Syaputra, M.Ds., Ade Wahyu Yusariarta P. P., S.T., M.T., dan Supratiwi Amir S.Ds., M.Sn.

Baca juga: Cerita Alumnus Teknik Sipil ITK Jadi PNS di Kementerian PUPR

Mereka menemukan bahan sebagai pengganti kayu yang terbuat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).

Hal itu dilakukan karena limbah tersebut yang dihasilkan berkisar 230 kg per 1 ton kelapa sawit. Sedangkan Indonesia mampu menghasilkan puluhan juta ton sawit setiap tahunnya. Sehingga limbah TKKS yang dapat dimanfaatkan juga sangat melimpah.

Untuk mengubah limbah TKKS menjadi material terbarukan yang dapat menggantikan kayu, maka mereka melakukan penelitian berjudul "Optimasi Desain Flat-pack Furniture dengan Material Biokomposit Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Menggunakan Matriks Miselium sebagai Upaya Mendukung SDGs serta Sarana Branding IKN melalui Produk Berbasis Kearifan Lokal Kalimantan".

Dijelaskan bahwa TKKS diubah menjadi material baru pengganti kayu dengan cara mengolahnya menjadi biokomposit.

Material komposit adalah sebuah dan atau sekumpulan material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal.

Baca juga: Tertarik Kuliah di ITK? Cek 5 Prodi Favorit dan Prospek Kerjanya

Sedangkan untuk biokomposit cirinya adalah menggunakan bahan alami sebagai komponen penyusunnya. Umumnya material komposit menggunakan bahan polimer sebagai penguatnya.

Namun pada penelitian ini biokomposit yang dihasilkan menggunakan miselium sebagai bahan perekat serat TKKS. Miselium adalah bagian Jamur Multiseluler yang dibentuk oleh kumpulan beberapa Hifa.

Sehingga biokomposit yang dihasilkan dapat sepenuhnya ramah lingkungan. Adapun Miselium dapat menciptakan jaringan serat yang lincah, kolaboratif, kuat secara alami, dan 100 persen biodegradable.

Dari hasil penelitian menunjukkan miselium dapat tumbuh memperbaiki retakan pada struktur produk. Hifa pada miselium juga dapat tumbuh dengan cepat sehingga mampu menambah kekuatan struktur saat mengalami keretakan.

Sedang produk furnitur yang dihasilkan akan memiliki usia pakai yang lebih lama daripada produk furnitur berbahan kayu.

Tentunya, furnitur yang dihasilkan dari penelitian ini adalah jenis Flat-pack Furniture atau biasa disebut furnitur siap rakit (RTA), furnitur kit, atau furnitur knockdown, yaitu jenis furnitur yang dapat dirakit sendiri oleh pembeli sebelum digunakan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com