Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sahrul, Anak Pencetak Batako Gapai Beasiswa Kuliah di Korsel

Kompas.com - 01/09/2023, 09:24 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sahrul Ramadhan tidak bisa berkata-kata, setelah dirinya memperoleh beasiswa kuliah di Kangwon National University (KNU), Korea Selatan (Korsel) lewat program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2023.

Sahrul merupakan salah satu penerima beasiswa (awardee) IISMA 2023. Bersama 12 rekannya, Sahrul akan bertolak ke Korea Selatan untuk menuntaskan mimpinya.

Dia mengaku, untuk memperoleh beasiswa ini harus belajar keras. Dengan begitu, usaha yang dilakoninya tak pernah mengkhianati hasil yang didapatkannya.

Baca juga: Gagal Kuliah di Jurusan Kedokteran, Rahmat Justru Dapat Beasiswa di AS

Di KNU, Sahrul akan belajar artificial intelligence dan software.

"Awalnya ingin ke luar negeri itu untuk kerja. Namun alhamdulilah doanya dijawab lebih awal dan malah untuk belajar," ucap dia dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Jumat (1/9/2023).

Sahrul merupakan mahasiswa D3 Jurusan Teknik Elektro di Politeknik Manufaktur Bangka Belitung (Polman Babel).

Sahrul bukan berasal dari kalangan berada. Orangtuanya adalah mantan kuli bangunan yang saat ini berprofesi sebagai pencetak batako.

Dia juga penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

"Jadi, karena nenek sakit-sakitan, akhirnya bapak berhenti jadi kuli bangunan, terus buat usaha batako sambil jagain nenek. Batako kami buat sendiri, cetak sendiri, kemudian dijual sendiri," ucap dia.

Sulung dari dua bersaudara pasangan Dedy Effendi dan Susila ini mengaku, usaha mencetak batako sudah dilakoni ayahnya sejak dirinya masih duduk di sekolah dasar (SD).

Untuk menopang ekonomi keluarga, Ibunya yang bernama Susila juga pernah bekerja sebagai perawat bayi (baby sitter).

"Tapi setelah Ayah cetak batako sendiri, Ibu kemudian berhenti bekerja. Apalagi, ibu juga harus merawat nenek yang sakitnya semakin parah," tutur dia.

Baca juga: Beasiswa S2 Chevening Scholarship Dibuka September 2023, Ini Syaratnya

Meski membuka usaha cetak batako, bukan berarti ekonomi keluarga Sahrul berlimpah.

Karena, masih dikerjakan secara manual, batako-batako tersebut hanya melayani kebutuhan untuk tetangga.

"Sesekali order memang masuk via daring atau dari mulut ke mulut," jelas dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com