Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNY Inovasi Sistem Ini untuk Cegah Pencurian Ikan Kerapu

Kompas.com - 31/08/2023, 20:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Guna mencegah pencurian ikan kerapu, maka dibutuhkan alat yang bisa mendeteksinya. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Para mahasiswa Fakultas Teknik UNY membuat inovasi dengan merancang sistem pemantauan keramba jaring apung berbasis Long Range (LoRa) dengan fitur pendeteksi pencurian.

Ketua Tim Fitriana Dyah Ayu Rahmadhani menjelaskan, bisnis ikan kerapu merupakan salah satu produk yang menjanjikan karena tingginya permintaan konsumen.

"Namun, kegiatan budi daya ikan kerapu juga memiliki risiko kerugian yang cukup tinggi, seperti pencurian ikan dan kematian massal ikan akibat kondisi lingkungan perairan yang tidak sesuai," ujarnya, dilansir dari laman UNY, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Mahasiswa KKN UNY Inovasi Kawat Buzzer untuk Kendalikan Emosi Anak

Maka dari itu, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah teknologi pada sistem pemantauan keramba jaring apung yang efektif.

Kini kebanyakan pengusaha budi daya ikan kerapu masih menggunakan metode pemantauan yang konvensional, seperti membayar orang untuk memeriksa kondisi keramba secara berkala pada malam hari menjelang panen.

Yang mana hal tersebut dapat menghabiskan waktu, tenaga dan biaya, sehingga dapat disimpulkan metode ini kurang efektif dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Oleh karenanya Dyah dan kawan-kawan merancang sistem pemantauan keramba jaring apung berbasis LoRa yang dinamai NetFarms.

Adapun tim dari UNY itu selain Dyah ialah Naufal Faiq Azhar dan Rifky Andigta Al Fathir Prodi Pendidikan Teknik Elektro serta Shaiful Abas dan Nauval Hibrizi Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika.

Naufal Faiq Azhar menambahkan, NetFarms merupakan sistem pemantauan keramba jaring apung berbasis LoRa (Long Range) yang dilengkapi dengan fitur pendeteksi pencurian dengan menggunakan sensor laser dan Light Dependent Resistor (LDR) yang dikombinasikan dengan sensor PIR (Passive Infra Red).

"LoRa adalah teknologi wireless yang memungkinkan pengiriman data dalam jarak yang jauh dengan konsumsi daya yang rendah," jelas Naufal.

Untuk penggunaan NetFarms, dapat membantu pengusaha budi daya ikan memantau kondisi keramba secara real-time melalui aplikasi yang tersedia di smartphone atau komputer tanpa perlu lagi membayar seseorang untuk memeriksa kondisi keramba.

Fitur pendeteksi pencurian pada NetFarms juga dapat memberikan notifikasi langsung ke pengusaha budi daya ikan jika terdeteksi adanya aktivitas mencurigakan di sekitar keramba.

Sehingga pengusaha budi daya ikan dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah pencurian.

Tak hanya itu saja, NetFarms juga dilengkapi dengan sistem pemantauan kecocokan perairan terhadap pertumbuhan ikan kerapu supaya dapat menunjang proses pertumbuhan.

NetFarms diharapkan dapat membantu pengusaha ikan kerapu meningkatkan efektivitas pemantauan keramba jaring apung dan mencegah kerugian yang disebabkan oleh pencurian ikan atau faktor lainnya.

Sedang Rifky Andigta Al Fathir menjelaskan sistem keamanan pada NetFarms bekerja dengan cara mendeteksi gerakan yang mencurigakan di sekitar keramba jaring apung, menggunakan sensor laser sebagai pemancar cahaya yang diterima oleh LDR sebagai receiver.

Jika laser tersebut dipotong atau ditabrak oleh seseorang maka sensor akan mengirim data biner ke mikrokontroler. Parameter kedua untuk mengetahui adanya tindakan pencurian di keramba jaring apung dengan menggunakan sensor PIR, di mana sensor ini dapat membedakan suhu tubuh manusia dengan hewan lainnya.

Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Sepeda untuk Anak Belajar Keseimbangan

"Penggunaan dua sensor pada sistem keamanan ini dapat meningkatkan keamanan pada sistem. Hasil pemantauan tersebut akan dikirim dengan teknologi LoRa ke smartphone pembudidaya ikan kerapu dalam bentuk notifikasi dan bunyi sirine," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com