Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Kristiana
PNS

Seorang ibu rumah tangga sekaligus auditor

"Elite Illusion" Sekolah Favorit

Kompas.com - 31/08/2023, 13:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Disdik Jabar menemukan 89 kasus pemalsuan kartu keluarga”, “Tim khusus yang dibentuk Wali Kota Bogor Bima Arya menemukan sejumlah modus manipulasi data kependudukan agar calon siswa diterima pada penerimaan peserta didik baru (PPBD) sekolah favorit”, “Fenomena titip KK marak di PPDB DIY”.

KUTIPAN media massa beberapa waktu lalu, dipenuhi berita tentang berbagai temuan kecurangan yang dilakukan orangtua murid dalam PPDB.

Modus kecurangan yang sering dilakukan adalah dengan memalsukan kartu keluarga, manipulasi data kependudukan, atau menitipkan anak pada kartu keluarga orang lain. Tujuan para orangtua melakukan hal tersebut tentu agar anaknya diterima di sekolah favorit.

Kemendikbud sebenarnya tidak pernah memberi label sekolah favorit pada satuan pendidikan. Istilah tersebut muncul di kalangan dari masyarakat terhadap sekolah yang banyak peminatnya karena dianggap lebih bermutu baik dibandingkan dengan sekolah lainnya.

Di setiap daerah hampir pasti terdapat sekolah favorit. SMA 8 Jakarta, SMA 3 Yogyakarta, SMA 5 Bandung adalah contoh sekolah favorit yang menjadi idaman banyak orangtua murid.

Dengan sistem zonasi, sekolah favorit masih menjadi incaran orangtua, yang bahkan harus dicapai dengan melakukan berbagai macam kecurangan. Harapan orangtua adalah anaknya nantinya dapat menembus perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik, seperti UI, ITB, dan UGM.

Lalu apakah memang sekolah favorit dapat menjamin muridnya lolos PTN terbaik? Mungkin kita bisa belajar dari kasus di negara lain.

Di kota New York, Amerika Serikat, di daerah Manhattan tepatnya, ada sekolah menengah bernama Stuyvesant High School, atau lebih dikenal sebagai Stuy.

Sekolah ini adalah sekolah negeri paling favorit di kota Big Apple tersebut. Banyak lulusannya yang berhasil masuk Ivy League, yaitu kumpulan delapan universitas terbaik di Amerika, di antaranya Harvard, Yale, dan Princeton University.

Begitu terkenalnya sekolah ini sehingga mereka yang memberikan pidato pada saat wisuda sekolah banyak orang terkenal, seperti mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Sekjen PBB Kofi Annan.

Yang membuat sekolah ini lebih luar biasa adalah dengan prestasinya yang bejibun tersebut, biaya untuk sekolah di sini nihil alias gratis, karena Stuy adalah sekolah negeri.

Tidak heran banyak kalangan menengah ke atas di New York yang berambisi memasukkan anaknya ke sekolah ini.

Setiap tahun pada November, sekitar 27.000 anak mengikuti ujian masuk Stuy dan kurang dari 3 persen yang diterima.

Di Inggris juga ada sekolah negeri mirip Stuy, yang dikenal dengan grammar school. Jika sekolah negeri biasa seleksinya menggunakan zonasi dan umur siswa, maka grammar school menggunakan tes masuk.

Contoh grammar school yang terkenal adalah Queen Elizabeth’s School dan Henrietta Barnet School yang berada di London. Lebih dari sepertiga siswa di sekolah tersebut diterima di Oxford dan Cambridge University (Oxbridge).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com