Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Miliki 1.546 Guru Penggerak, Potensial untuk Memajukan Sekolah

Kompas.com - 24/08/2023, 14:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek melakukan advokasi dengan Pemprov Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jateng, Senin (21/8/2023).

Tentu tujuannya untuk mendorong pemenuhan kuota dalam seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) serta penugasan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah.

Menurut Dirjen GTK, Nunuk Suryani, tahun ini Pemprov Jateng telah mengajukan usulan formasi guru ASN PPPK.

"Kami hadir di sini berdiskusi dengan Pemprov untuk bersama-sama memaksimalkan usulan formasi ASN PPPK dan menuntaskan pemenuhan formasi ini hingga tahun depan," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: ParagonCorp Jaring 2.000 Guru Penggerak di Wardah Inspiring Teacher 2023

Sementara Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan komitmen untuk memperbaiki nasib guru sesuai kebijakan Kemendikbud Ristek.

"Saya sangat mendukung kebijakan yang berpihak pada guru. Kalau bisa diusulkan untuk (mengisi formasi) ASN PPPK, silakan (ajukan) semua," kata Ganjar Pranowo.

Tentu, pihaknya juga menyatakan siap untuk bersama-sama menghitung ulang data kebutuhan guru.

"Jumlah yang tersisa berapa, jumlah kebutuhan guru berapa, kita hitung bersama, nantinya angka tersebut yang akan kita usulkan," tambah dia.

Kemendikbud dorong guru penggerak jadi kepala sekolah

Tak hanya membicarakan kebutuhan ASN PPPK saja, rombongan Ditjen GTK juga ingin agar penugasan Guru Penggerak untuk mengisi kebutuhan Kepala Sekolah menjadi optimal.

Hal itu merujuk Permendikbud Ristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, salah satu syarat guru yang diberikan penugasan sebagai Kepala Sekolah adalah yang memiliki Sertifikat Guru Penggerak.

Adapun Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru, selama 6 bulan, dengan menggunakan pendekatan andragogi dan pembelajaran campuran (blended learning).

Dengan adanya program pendidikan ini, para guru didorong untuk menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa aman, nyaman, dan bahagia dalam pembelajaran di satuan pendidikan.

Nunuk Suryani menyampaikan bahwa Guru Penggerak telah dibekali berbagai pengetahuan yang menunjang profesinya di masa depan.

Termasuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagaimana poin dalam Profil Pelajar Pancasila.

Sedangkan untuk Provinsi Jawa Tengah, Kemendikbud Ristek telah melakukan pemetaan alokasi kebutuhan kepala sekolah yakni sebanyak 148 orang.

Baca juga: Kemendikbud Terbitkan Peraturan Baru, Dorong Inklusivitas di Sekolah

Selain itu, akan ada 130 kepala sekolah pensiun di tahun 2023 dan 18 orang berstatus Pelaksana tugas (Plt).

Jateng telah memiliki 1.546 calon kepala sekolah dari unsur Guru Penggerak. "Jumlah Guru Penggerak di Jateng cukup besar. Ini potensi untuk memajukan sekolah," tandas Dirjen GTK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com