Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Sanata Dharma Berdayakan 104 SD di Papua Jadi Sekolah Penggerak

Kompas.com - 04/08/2023, 11:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Guna mendukung program Merdeka Belajar di Kabupaten Mappi dan Asmat Papua, Yayasan Sanata Dharma (YSD) menjalankan program Pemberdayaan Sekolah Dasar Kabupaten Mappi dan Asmat menuju Sekolah Penggerak melalui Pendekatan Etnopedagogi.

Sebelumnya, YSD telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek dalam Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui Program Organisasi Penggerak.

Adapun partisipasi dalam Program Organisasi Penggerak yang berlangsung selama 3 tahun (2021-2023) ini memberikan kesempatan kepada YSD untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua.

Universitas Sanata Dharma (USD) yang diselenggarakan oleh YSD melalui salah satu kerjasama kemitraannya, telah cukup lama berusaha membantu pengembangan kualitas pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Mappi dan Asmat.

Baca juga: Farmasi USD dan Swiss German University Tingkatkan Ekonomi Desa Ini

Meningkatkan keberdayaan 104 SD di Papua

Menurut penanggung jawab Pengelolaan Program, Prof. Ir Sudi Mungkasi, Ph.D., program ini bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan 104 SD di Mappi dan Asmat sebagai sekolah penggerak.

"Program kami menyasar 86 SD di Kabupaten Mappi dan 18 SD di Kabupaten Asmat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/8/2023).

Dalam rangka meningkatkan keberdayaan sebagai sekolah penggerak, pihaknya menetapkan menjadi 3 program besar, yakni:

1. Peningkatkan keberdayaan guru dan siswa dalam pembelajaran calistung.

2. Peningkatkan tata kelola sekolah.

3. Pengembangan komunitas penggerak sekolah.

"Untuk mencapai tujuan tersebut, kami membentuk tiga tim untuk pelaksanaan selama tahun 2021-2023," imbuhnya.

Sementara Koordinator Tim Peningkatan Keberdayaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Membaca dan Berhitung, Dr. Marcelino Andy Rudhito menyampaikan bahwa selama 3 tahun itu untuk pendidikan karakter serta peningkatan kompetensi literasi dan numerasi.

Baca juga: USD Kini Buka D4 Teknologi Rekayasa Mekatronika

"Pada 2021 kami mulai dengan penggalian nilai-nilai keguruan sesuai konteks Papua, yang dilanjutkan dengan praktek penerapan nilai-nilai keguruan dalam pendidikan karakter dilaksanakan di sekolah pada 2022," katanya.

Dan kegiatan terakhir dari program ini adalah pemantapan nilai nilai keguruan melalui evaluasi dan refleksi dilaksanakan pada tahun 2023.

Kompetensi guru meningkat

Dijelaskan, pada awal program ini juga dilaksanakan pemetaan kompetensi profesional guru dalam memahami pemahaman kurikulum dan pengelolaan pembelajaran calistung dengan mengintegrasikan unsur lokalitas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com