KOMPAS.com - Bagi mahasiswa yang suka malas gerak (mager) atau jarang berolahraga, maka bisa membawa dampak kurang baik bagi tubuh.
Salah satu yang umum terjadi jika jarang beraktivitas fisik ialah menjadi obesitas atau kelebihan berat badan.
Ada banyak sekali yang yang menjadi penghalang seseorang untuk berolahraga, yakni karena malas, aktivitas padat dan lelah.
Padahal, olahraga sangat jelas memiliki banyak manfaat untuk tubuh terutama pada sistem imun.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ringan bagi Mahasiswa yang Sibuk
Dilansir dari laman UM Surabaya, Jumat (28/7/2023), Ners UM Surabaya Islam Syarifurrahman mengatakan, frekuensi olahraga yang baik 2-3 kali dalam seminggu bisa membuat kekebalan tubuh menjadi meningkat bahkan mampu mengelola stres.
Islam menyebut seseorang tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, tapi cukup dengan jalan santai, bersepeda, atau lari di pagi hari selama 30 menit saja.
Tapi bagaimana jika seseorang jarang berolahraga? Apa yang akan terjadi?
Adapun olahraga yang baik dan teratur mampu menjaga sistem metabolisme sehingga meningkatkan kekebalan tubuh.
Tapi jika sistem kekebalan mudah ditembus jelas akan mengalami berbagai macam penyakit, seperti flu, batuk, pilek dan pusing.
Jika tubuh kurang berolahraga atau beraktivitas fisik, maka kerja metabolisme pada tubuh akan melambat.
Baca juga: Kuliah Umum di Unesa: Ini Contoh Olahraga bagi Penderita Diabetes
Sehingga tubuh kita akan mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dan akan mudah terserang penyakit.
Tentunya, aktivitas olahraga memiliki pengaruh penting pada pengendalian kadar gula darah.
Dengan olahraga yang teratur mampu menurunkan kadar gula seseorang. Kadar gula darah jadi tidak terkontrol apabila perilaku olahraganya buruk.
Seseorang yang kurang berolahraga ketika melakukan aktivitas kecil saja, maka tubuh akan mudah lelah. Olahraga penting dilakukan karena mampu meningkatkan energi dalam tubuh.
Tak hanya itu saja, jika seseorang kurang melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga maka akan berisiko mengalami hipertensi dikarenakan risiko kelebihan berat badan.
Baca juga: Siswa, Ini Sejarah Olahraga Renang yang Ada Sejak Zaman Dahulu
Maka dari itu, Islam Syarifurrahman menyatakan bahwa aktivitas fisik yang baik akan membuat pembuluh darah bisa lebih elastis sehingga dapat mengurangi tahanan perifer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.