Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya: Ini Alasan Sikat Gigi Harus Ganti 3 Bulan Sekali

Kompas.com - 13/07/2023, 14:05 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut adalah sikat gigi.

Sikat gigi yang tepat saat digunakan bisa mengangkat kotoran dengan baik, nyaman digunakan, serta aman bagi gigi dan gusi.

Baca juga: Teliti Manfaat Jahe, Shirly Raih Gelar S3 di UI dengan IPK 3,99

Sebuah studi menunjukkan setelah 40 hari penggunaan yang konsisten, maka bulu sikat gigi melebar yang akhirnya tidak efektif digunakan.

Peserta penelitian yang tidak mengganti sikat gigi mereka pada hari ke-40 penggunaan mengalami penumpukan plak yang jauh lebih banyak.

Dan setelah digunakan selama 3 bulan, bulu sikat gigi biasanya menjadi mekar ke samping dan kasar, sehingga tidak efektif lagi untuk mengangkat kotoran dari gigi dan gusi, bahkan bisa melukai gusi dan menggores lapisan luar gigi.

American Dental Association (ADA) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penggantian sikat gigi setiap 3 hingga 4 bulan sekali.

Namun, seseorang tidak harus menunda ganti sikat gigi jika ternyata sikat giginya sudah rusak sebelum 3 bulan.

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UM Surabaya, Anita Yulviyani menyebut, jika bulu sikat gigi telah rusak, sebaiknya segera diganti.

Bulu sikat gigi yang telah rusak dapat melukai gusi dan membuat gusi menjadi berdarah.

Namun, selain karena bulu sikat gigi yang rusak, gusi yang berdarah bisa juga disebabkan karena gusi yang sensitive.

"Selain mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali, terdapat sejumlah perawatan sikat gigi yang harus dilakukan agar fungsinya dapat maksimal, yaitu jangan menggunakan sikat gigi bersamaan dengan orang lain termasuk keluarga," kata dia mengutip laman UM Surabaya, Kamis (13/7/2023).

Anita menegaskan agar seseorang membilas sikat gigi dengan air mengalir setelah digunakan hingga bersih.

Lalu jangan menggunakan wadah tertutup pada sikat gigi agar tidak ada pertumbuhan jamur dan perkembangan bakteri.

Baca juga: Maulana, Siswa SMA Semarang Diterima 21 Kampus Bergengsi Luar Negeri

Setidaknya ada tiga indikator yang membuat seseorang mengganti sikat gigi. Pertama, ketika bulu sikat gigi mulai bengkok dan rusak.

Kedua, ketika sikat gigi sering kontak dengan air dan basah. Ketiga, ketika sudah 3 bulan pemakaian.

Lantas apa akibat dari tidak mengganti sikat gigi dengan rutin?

Baca juga: 30 Kampus Swasta dengan Status Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Menurut Anita ada tiga dampak akibat tidak mengganti sikat gigi secara rutin, yakni:

  1. Terjadinya penumpukan karang gigi.
  2. Plak pada gigi tidak hilang.
  3. Mengalami kerusakan gusi dan sensitivitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com