Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Sastra 2023, Ada yang Baru dari Badan Bahasa

Kompas.com - 11/07/2023, 11:56 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud Ristek, melakukan suatu inisiatif baru untuk mengapresiasi karya dan para pegiat sastra, yaitu pemberian Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sastra.

Bantuan ini diberikan pada Malam Sastra 2023 di Jakarta, Sabtu (8/7/2023), yang dihelat bekerja sama dengan Majalah Sastra Horison.

Acara ini digelar secara hibrida untuk memperingati Hari Sastra ke-10 setiap tanggal 3 Juli, sekaligus mengapresiasi para pegiat dan karya sastra.

“Ada pembeda di pelaksanaan Malam Sastra 2023. Badan Bahasa menghadirkan sebuah inisiatif baru, yakni pemberian Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sastra. Inisiatif ini sebagai bentuk komitmen dan perhatian Badan Bahasa kepada komunitas sastra di Indonesia,” ujar Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).

Ia menambahkan, dari 1.018 aplikasi pelamar Bantuan Pemerintah yang diseleksi, telah ditetapkan 53 penerima manfaat.

Ke-53 orang tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu Kategori Fasilitasi Kesastraan, Penghargaan untuk Komunitas Sastra, dan Penghargaan untuk Perorangan.

Aminudin pun menyampaikan apresiasi dan kebanggaan kepada para pengisi acara Malam Sastra 2023 yang merupakan kombinasi antara maestro sastra dan calon sastrawan pada masa mendatang.

Malam Sastra 2023 dibuka dengan penampilan musikalisasi puisi medley oleh siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Manado yang menjadi perwakilan peserta Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional dari Provinsi Sulawesi Utara.

Mereka menampilkan lantunan puisi berjudul “Aku dan Debu” karya M. Taslim Ali dan “Kota dan Kau” karya Frischa Aswarini dengan aransemen dari pelatih Achi Breyvi Talanggai.

Tak ketinggalan, Kepala Badan Bahasa juga unjuk kebolehan dengan membacakan puisi berjudul “Walau” karya Sutardji Calzoum Bachri.

Dalam kesempatan ini, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Suharti, mengatakan bahwa sastra adalah jembatan untuk mempertahankan keutuhan masyarakat Indonesia.

“Melalui sastra, pendapat dapat disuarakan, dan yang pasti sastra telah memberikan sumbangan gagasan pada pembangunan,” ucapnya.

Suharti menuturkan, satu prinsip yang dipegang teguh oleh Kemendikbud Ristek dalam bekerja yaitu kolaborasi atau gotong royong.

Kemendikbudristek menyadari bahwa tidak akan mungkin bisa melakukan semuanya tanpa dukungan semua pihak.

Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek berkomitmen memelihara dan mengembangkan wadah sastra Indonesia, antara lain dengan menjadikan Badan Bahasa yang bermartabat dan bermanfaat, serta memberikan bantuan untuk komunitas-komunitas sastra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com