Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Barok, Alumnus UMM Berbisnis Hewan Ternak Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 30/06/2023, 13:57 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Berbisnis hewan ternak jarang dilirik anak muda. Pekerjaan yang diimpikan anak muda biasanya bekerja di perusahaan startup atau multinasional.

Padahal, berbisnis hewan ternak di masa kini masih menguntungkan dan mampu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah.

Misalnya, seperti cerita Ahmad Rizki Mubarok, alumnus Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Barok, sapaannya, bercerita bahwa berdagang bukan hal asing baginya. Sejak masih sekolah, dia sudah mencoba peruntungannya.

Baca juga: Cara Memasak Sate Bebas Kanker, Kata Dosen UMM

Misalnya saja menjual jamu dan memasarkannya ke sekolah. Hingga kini, dia bisa mengembangkan bisnis ternaknya.

Semua berawal dari kunjungannya ke salah satu rumah tetangga dan sesekali membantu mereka dalam merawat hewan.

Kemudian, ketertarikannya semakin menguat hingga memutuskan untuk mengawali bisnisnya.

"Berangkat dari uang tabungan saya dan dibantu keluarga, modal awal usaha saya waktu itu 30 ekor kambing pada 2013 lalu. Sayang, saat itu hanya dua ekor yang berhasil dijual. Setelah saya pelajari, ternyata strategi penjualannya kurang maksimal," kata Barok, dilansir dari rilis UMM.

Akhirnya, dia berdiskusi dengan banyak teman dan rekan cara memasarkan hewan kurban dengan efektif.

"Kemudian saya memasarkannya ke dosen-dosen, masjid, dan mushala yang membutuhkan hewan kurban," jelas dia.

Waktu 10 tahun menjadi bukti tekad kuatnya dalam membangun usaha. Barok juga belajar dari dasar bagaimana cara merawat hewan ternak. 

Baca juga: Dosen UMM: Cara Mengatasi Stres jika Gagal Lolos UTBK SNBT 2023

Menurut dia, menjaga kesehatan hewan tidak jauh berbeda dengan manusia, yakni dengan memberikan makanan yang sehat hingga kandang yang layak.

"Kalau kandangnya kurang bersih, kambing dan domba akan kembung dan menderita gudik. Hal ini akan menurunkan harga jual, bahkan tidak layak dijual. Maka dari itu, saya membuat kandang seperti rumah panggung agar kotoran kambing dan domba bsia otomatis jatuh ke bawah," jelas dia.

Barok juga menjelaskan, merawat hewan ternak itu tidak mudah.

"Banyak yang perlu dipikirkan, pemilihan bibit hewan ternak sekitar 80 persen dan 16 persen untuk pakan ternak, sisanya adalah untuk biaya lainnya seperti pengobatan, kandang, dan kebersihan hewan dan lingkungannya," kata dia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com