KOMPAS.com - Salah satu syarat untuk mendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2023 tahap 2 adalah memiliki Letter of Acceptance (LoA) Unconditional.
Pendaftaran LPDP 2023 tahap 2 dibuka pada 9 Juni 2023 hingga 9 Juli 2023 mendatang. Mahasiswa yang mendaftar beasiswa LPDP 2023 tahap 2 mungkin perlu tahu apa itu LoA Unconditional.
LoA Unconditional adalah surat resmi dari perguruan tinggi (official admission) yang menyatakan seseorang telah diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut dengan tanpa persyaratan.
Kecuali persyaratan sponsor pendanaan, dokumen fisik ijazah, dan transkrip nilai jenjang studi sebelumnya.
Baca juga: 7 Jalur Mandiri Unesa 2023, Ada Jalur Tanpa Tes Peserta SNBP-SNBT
Dan persyaratan tambahan yang tidak berisiko mengubah status diterimanya orang tersebut sebagai mahasiswa pada program studi yang dituju.
Lantas apa bedanya LoA Unconditional dengan LoA Conditional untuk daftar LPDP 2023?
Mengutip dari laman LPDP, berikut penjelasan mengenai perbedaan LoA Unconditional dengan LoA Conditional untuk daftar LPDP 2023.
1. Letter of Acceptance (LoA) Unconditional adalah surat pernyataan bahwa telah diterima di sebuah Perguruan Tinggi tanpa syarat.
Artinya, kandidat hanya tinggal melakukan registrasi ulang saja. Informasi yang tercantum dalam unconditional LoA antara lain:
a. program studi.
b. durasi studi.
c. awal perkuliahan (intake).
d. informasi mengenai langkah berikutnya untuk memulai perkuliahan, seperti registrasi
ulang, pembayaran, dan lain-lain.
Mahasiswa yang akan mendaftar beasiswa LPDP 2023 tahap 2 perlu tahu bahwa, LoA Unconditional yang diunggah harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Baca juga: Lolos Beasiswa LPDP 2023? Ada Sanksi bila Tak Pulang ke Indonesia
Sedangkan penjelasan LoA Conditional adalah sebagai berikut:
LoA Conditional adalah surat pernyataan bahwa telah diterima di sebuah perguruan tinggi dengan beberapa persyaratan tertentu.
Artinya, kandidat belum sepenuhnya dinyatakan diterima karena belum memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan. Misalnya sebagai berikut.
a. TOEFL/IELTS belum memenuhi skor yang disyaratkan.
b. Belum menyerahkan tema riset/penelitian.
c. Belum menyerahkan dokumen untuk persyaratan pendaftaran perguruan tinggi,
contohnya ijazah dan transkrip nilai.
d. Belum menyerahkan pernyataan sponsorship, dan lain-lain.