Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UIN Makassar Gagas Pembangkit Listrik dari Ampas Tebu

Kompas.com - 29/12/2022, 17:10 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini Indonesia terus berupaya meningkatkan sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Terkait pembangkit listrik, selain berasal dari tenaga tak terbarukan, Indonesia juga sudah memiliki pembangkit listrik terbarukan dari tenaga surya maupun pembangkit listrik tenaga air.

Sebuah inovasi cemerlang muncul dari gagasan Edysul Isdar, mahasiswa jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Isdar membuat inovasi berupa pembangkit listrik alternatif terbuat dari ampas tebu industri pabrik gula dan bakteri selulotik sebagai katalis dari rumen atau fases sapi.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 New Zealand 2023: Kuliah Gratis, Daftar Tanpa LoA

Raih beberapa penghargaan di tingkat internasional

Inovasi Isdar ini diganjar dengan beberapa penghargaan di tingkat internasional.

Seperti medali perak pada ajang Kompetisi Inovasi Penemuan Internasional yang digelar Toronto International Society of Innovation and Advanced Skills (TISIAS).

Selain itu, mahasiswa angkatan 2019 itu juga mendapatkan, penghargaan khusus International atau International Special Award dari Jaringan Investor Kroasia.

Penghargaan itu didapatkan Edysul Isdar setelah mengkuti cabang lomba Inovation Project di Kanada Agustus 2022 silam. Kemudian dilanjutkan penilaian dari investor pada 27 Agustus 2022.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Jarang Dilirik, Kuliah Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Berhasil mengalahkan inovasi dari 650 peserta lainnya

Selain Isdar yang mewakili Indonesia, ada tiga negara lain yang mendapatkan penghargaan itu. Yakni Malaysia, Polandia dan Angola. Total peserta dalam kompetisi ini sebanyak 650 peserta dari 79 negara.

Inovasi yang digagas Edysul Isdar merupakan energi terbarukan dan lingkungan yang berkelanjutan.

Isdar membawa inovasi Pembangkit Energi Listrik Alternatif dari Bakteri dan Limbah Industri Pabrik Gula dengan menggunakan Teknologi MFC.

Dia menjelaskan, dalam inovasi tersebut digunakan ampas tebu dari industri pabrik gula dan bakteri selulotik sebagai katalis dari rumen/fases sapi.

"Harapannya dengan penelitian ini dapat menjadi solusi di masa depan akan pemenuhan energi terbarukan di Indonesia," terang Isdar seperti dikutip dari laman UIN Alauddin Makassar, Kamis (29/12/2022).

Tingkatkan nilai ekonomis rumen sapi dan ampas tebu

Dia menambahkan, inovasi ini juga sebagai bentuk peningkatan nilai ekonomis dari rumen sapi dan ampas tebu.

Sehingga dapat menjadi bentuk pemberdayaan bagi masyarakat luas khususnya peternak sapi dan petani tebu.

Baca juga: 12 Beasiswa S2 yang Masih Sedikit Pendaftar, Mau Coba?

Atas prestasi yang berhasil diraihnya, Isdar menyampaikan ucapan terima kasih dan sangat beryukur bisa mengharumkan nama baik Indonesi khususnya UIN Alauddin Makassar di ranah internasional.

"Tentunya sangat bersyukur dan sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu. Khusunya teman-teman HMJ Fisika dan Wakil Dekan 3 FST," ungkap Isdar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com