Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Gempa di Darat Guncangannya Lebih Besar Dibanding di Laut

Kompas.com - 26/11/2022, 11:21 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa di Cianjur dinilai cukup dahsyat karena dengan magnitudo 5,6 SR dan menimbulkan kerusakan cukup parah bahkan menimbulkan banyak korban jiwa.

Pusat gempa yang muncul di darat ini, memiliki guncangan yang lebih besar daripada pusat gempa yang muncul dari lautan.

Geolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Gayatri Indah Marliyani mengatakan bila umumnya pusat gempa yang sering terjadi di tanah air berada di pesisir atau laut lepas, namun kali ini justru di daratan.

Munculnya pusat gempa di daratan ini diakui Gayatri di pulau Jawa selain sumber gempa yang berada pada zona subduksi juga ada sumber-sumber gempa berupa sesar-sesar aktif yang berada di darat.

Baca juga: Disdik Jabar Beri 3 Opsi Belajar bagi Sekolah Terdampak Gempa Cianjur

Di Jawa ada banyak sesar aktif yang sudah teridentifikasi dengan baik seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Opak, Sesar Baribis, Sesar Kendeng, dan masih banyak lagi.

Gempa di Cianjur, diakibatkan oleh sesar aktif di darat lebih tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa.

Gempa yang terjadi di darat, biasanya memiliki kedalaman yang dangkal yakni kurang dari 15 km sehingga guncangan akibat gempa tersebut akan dirasakan dengan kuat di permukaan.

"Jika jalur sesar di darat ini dekat dengan wilayah pemukiman, harus diwaspadai," kata dia dilansir dari laman UGM.

Gempa di Cianjur sendiri magnitudonya cukup besar M 5.6 dan hiposenter yang dangkal yakni 11 km.

Baca juga: 6 Hal yang Harus Dilakukan Saat Gempa, Siswa Harus Ingat

Gempa bumi ini menurutnya disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di darat. “Sumber gempa yang dekat dengan permukaan serta magnitudo yang cukup besar menyebabkan dampak merusak yang cukup meluas terutama di sepanjang jalur sesar tersebut,” kata Gayatri.

Soal getarannya yang mencapai daerah DKI Jakarta, menurut Gayatri karena efek guncangan terasa paling besar di area dekat dengan hiposenter, dimana energi gempa terinisiasi dan mulai menyebar, mengakibatkan kerusakan signifikan di Cianjur dan Sukabumi.

Sedangkan wilayah Jakarta berada cukup dekat dengan lokasi gempa ini menyebabkan guncangan masih terasa kuat di wilayah Jakarta dan Bogor.

Selain itu, tipe tanah dan batuan di bawah Kota Jakarta mendukung terjadinya amplifikasi gelombang gempa sehingga efek guncangan terasa lebih kuat di daerah cekungan Jakarta dibandingkan area lain berjarak sama yang memiliki batuan cenderung lebih keras.

Banyaknya bencana tanah longsor akibat gempa diakuinya dikarenakan di wilayah sekitar Cianjur, Sukabumi dan Bogor terdiri jenis batuan yang ada di sekitar area tersebut serta kemiringan lereng yang tinggi.

Ditambah batuan di wilayah Cianjur, Sukabumi tersusun oleh material hasil letusan gunung api yang masih lepas-lepas dan tebal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com