Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

UPI Luncurkan Smart Management System untuk Dukung Digital Learning Culture Mahasiswa

Kompas.com - 26/10/2022, 14:54 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan upacara peringatan Dies Natalis ke-68 tahun 2022 yang mengusung tema “Bangkit, Berkarya, dan Inovatif Menuju Indonesia Emas 2045”.

Rektor UPI Solehuddin mengatakan, peringatan Dies Natalis ke-68 UPI tersebut menjadi momentum penanda bahwa krisis Covid-19 tidak pernah menyurutkan upaya UPI dalam mencapai statusnya sebagai world class university.

“Produktivitas inovasi UPI tetap terjaga. Jumlah inovasi di UPI meningkat dari 505 menjadi 647 jenis inovasi yang dilakukan secara perorangan. Selama masa pandemi Covid-19, inovasi skala prototipe tetap produktif, yaitu sebanyak 188 dan 185 jenis inovasi pada tahun 2020 dan 2021.

“Jumlah inovasi skala bisnis/industri masih dapat dilakukan oleh para inovator UPI hingga 90 jenis inovasi yang diminati oleh dunia industri,” ungkap Solehuddin dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UPI M Solehuddin saat membuka secara resmi Dies Natalis ke-68 UPI yang digelar secara dalam jaringan (daring) melalui TVUPI Digital pada laman www.tv.upi.edu serta di kanal YouTube TVUPI Digital, Kamis (19/10/2022).

Sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), sebut Solehuddin, UPI mengalami peningkatan produktivitas publikasi karya ilmiah, baik secara nasional maupun internasional.

Baca juga: Soal Dugaan Pembelian Seragam SMP secara Paksa di Kabupaten Bandung, Pengamat Pendidikan UPI: Dalih Apa Pun Tetap Langgar Aturan

“Pada 2010 sebelum tergabung menjadi PTN-BH, para peneliti UPI berhasil mempublikasikan karya ilmiah pada jurnal internasional bereputasi sebanyak 623 terbitan dan mencapai puncaknya sebanyak 1.200 terbitan pada jurnal terindeks Scopus pada 2019,” jelas Solehuddin.

Walaupun sempat mengalami penurunan drastis pada 2021 dan 2022, Solehuddin mengatakan, jumlah kumulatif terbitan Scopus hingga tahun 2022 mencapai 6.108 dokumen di Scopus, 267 dokumen di Web of Science, dan 11.841 dokumen di Jurnal terakreditasi Science and Technology Index (Sinta).

“Dengan jumlah terbitan ini, UPI dapat bertahan pada peringkat ke 12 universitas terbaik di Tanah Air. Pada periode yang sama, karya-karya ilmiah dosen dan peneliti UPI yang memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) terus mengalami peningkatan dari yang sebelumnya tidak ada pada 2010 menjadi sebanyak 1.477 pada 2021 dan akan terus mengalami peningkatan pada 2022,” ujar Solehuddin.

Sebagai informasi, kekuatan UPI menuju world class university didukung oleh jumlah HAKI yang diterima oleh peneliti UPI selama ini. Sedangkan untuk Sinta skor HAKI seluruhnya yang diperoleh UPI adalah sebesar 10.940.

Adapun skor tersebut terdiri dari Paten Single sebanyak 1.320, Paten Sederhana sebanyak 308, Merek Dagang sebanyak 24, Desain Industri sebanyak 48, dan Hak Cipta sebanyak 9.240.

Dari jumlah Sinta skor total tersebut sebesar 7.468 atau setara dengan 68,2 persen yang diperoleh pada 2022 hingga sekarang atau selama krisis pandemi Covid-19.

Baca juga: 24 Universitas Terbaik di Bandung 2022, ITB dan UPI Peringkat Berapa?

Dengan demikian, UPI semakin memberikan research influence bagi para pemikir dan peneliti lain di Indonesia dan dunia berdasarkan jumlah dan perkembangan sitasi.

Pada 2010, jumlah sitasi yang baru bisa mencapai 260 sebelum UPI tergabung dalam PTN-BH dan berkembang cukup pesat hingga menjadi 4.198 pada 2021.

Hal itu menunjukkan bahwa UPI mulai mampu menunjukkan dirinya sebagai universitas rujukan secara nasional dan internasional, terkait dengan perkembangan pemikiran dan inovasi di bidang pendidikan dan nonpendidikan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com