Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Akan Peroleh Gelar Doktor Honoris Causa dari Unnes

Kompas.com - 21/10/2022, 13:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (Doktor Kehormatan) kepada Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr (HC) Moeldoko di auditorium Unnes Kampus Gunungpati Semarang, pada Sabtu (22/10/2022).

Rektor Unnes, Prof. Fathur Rokhman menyampaikan, Moeldoko akan memperoleh anugerah Doktor Honoris Causa pada bidang Manajemen Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia, program studi Ilmu Manajamen Pascasarjana Unnes.

Baca juga: Ini Beda Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Teknik Komputer

"Gelar Doktor kehormatan merupakan pengakuan dari civitas akademika perguruan tinggi nasional atas pemikiran, inovasi dan kontribusi penting Moeldoko bagi pembangunan bangsa," ungkap dia dalam keterangannya dari laman Unnes, Jumat (21/10/2022).

Prof Fathur menyebutkan, pemberian gelar Doktor Kehormatan ini tidak terlepas dari kontribusi Moeldoko dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM), energi, dan pangan guna menghadapi kompleksitas krisis, tantangan global, dan ketidakpastian dunia modern.

"Unnes memandang Moeldoko memiliki dedikasi yang tinggi bagi Indonesia. Kepemimpinan Moeldoko di Kantor Staf Presiden menghasilkan berbagai inovasi program pemberdayaan sumber daya Indonesia. Ini merupakan legacy yang besar bagi bangsa Indonesia karena manfaatnya yang berkelanjutan," jelas dia.

Prof. Fathur mengatakan, pemikiran dan terobosannya dalam pengembangan SDM, energi, dan pangan sangat berharga bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

"Moeldoko merupakan salah satu tokoh nasional yang memiliki pemikiran yang sangat luar biasa terkait dengan pembangunan SDM unggul. Karena itulah, dengan bangga Unnes menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan epada Moeldoko," ucap Prof. Fathur.

Prof. Fathur menyebutkan ketika menjadi Panglima TNI, Moeldoko berhasil melakukan restrukturisasi SDM dengan meningkatkan disiplin, profesionalisme, dan kesejahteraan prajurit.

Baca juga: Pakar Unair: Penggunaan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Langgar Pidana

Selain itu, salah satu yang menguatkan beliau menerima gelar Doktor Kehormatan adalah Sekolah Staf Kepresidenan sebagai inkubator kepemimpian nasional untuk melahirkan calon pemimpin bangsa di masa depan.

Di bawah kepemimpinan Moeldoko, Kantor Staf Kepresidenan turut menginisiasi perkembangan budidaya tanaman sorgum sebagai bahan pangan alternatif yang dapat menggantikan beras, jagung dan gandum.

"Pengembangan sorgum dilakukan sebagai inovasi ketahanan pangan Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis pangan global," ujarnya.

Selain itu, Moeldoko juga berperan sentral dalam pembentukan ekosistem transportasi bertenaga baterai listrik di Indonesia sebagai alternatif penggunaan transportasi berbahan bakar fosil.

Dengan mendorong transformasi menuju sumber energi baru terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan, Moeldoko juga memiliki visi bahwa baterai adalah masa depan, masa depan adalah baterai.

Sedangkan di bidang pemberdayaan masyarakat, KSP di bawah kepemimpinan Moeldoko gencar memimpin program reformasi agraria bersama Kementerian/Lembaga terkait.

Baca juga: 10 Tips Atasi Anak Alami Demam Tinggi ala Dosen FK UM Surabaya

Tidak hanya turun langsung ke masyarakat untuk membantu menyelesaikan permasalahan sengketa lahan, Moeldoko juga turut memastikan para penerima manfaat akan diberikan program pemberdayaan ekonomi berkelanjutan.

Tak hanya itu, melalui tangan manisnya, Moeldoko pun berhasil menerbitkan beberapa buku, seperti 10 prinsip Kepemimpinan Jenderal Moeldoko, Berjuang Bersama untuk Negeri, dan lainnya.

Prof. Fathur menjelaskan, pemberian gelar Doktor Kehormatan telah mendapatkan rekomendasi dari, Universitas Terbuka, Himpunan Psikologi Indonesia, HKTI, UNU Jakarta, dan perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia.

"Gelar honoris causa diberikan setelah mendapatkan rekomendasi dari berbagai pihak, dan telah melalui kajian yang dilakukan senat, yang menunjuk tim akademik untuk memelajari track record serta naskah dari Moeldoko," tukas dia.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Berpeluang Besar Jadi PNS

Sebelum memperoleh gelar Doktor Honoris Causa, nantinya Moeldoko akan memaparkan orasi ilmiah berjudul "Membangkitkan Manusia Tangguh: Strategi Pembangunan Manusia Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Nasional dan Global Menuju Indonesia Emas 2045".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com