KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) termasuk perguruan tinggi populer di wilayah Indonesia Timur.
Unhas sendiri, memiliki lahan 220 hektare dan saat ini Unhas memiliki mahasiswa berjumlah sekitar 34.378 dari semua jenjang.
Dengan jumlah mahasiswa yang besar, setiap waktunya selalu ada alumni Unhas yang menjadi sosok penting.
Contohnya, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi 2013-2015 Hamdan Zoelva, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Abraham Samad.
Baca juga: Profil Universitas Brawijaya: Jurusan, Jalur Masuk dan Biaya Kuliah
Termasuk deretan menteri, kepala daerah, dan penulis serta tokoh penting lainnya lahir dari Unhas.
Dilansir dari laman Unhas, perguruan tinggi ini awalnya adalah cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1947 berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947.
Namun situasi di Makassar yang semakin tidak kondusif, maka fakultas yang dipimpin oleh L.A. Enthoven dan dibekukan sementara hingga dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi UI pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. G.H.M. Riekerk.
Kemudian, saat dipimpin Prof. Wolhoff dan sekretarisnya Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956, Unhas mulai berdiri sendiri dan ditetapkan pada tanggal 10 September 1956.
Saat ini Universitas Hasanuddin telah menjalankan status penuhnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).
Baca juga: ISI Yogyakarta: Cek Jurusan, Biaya Kuliah Kampus Seni Terbaik Ini
Statuta Universitas Hassanuddin terdiri dari 11 BAB dan 76 Pasal yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden no.82 tahun 2014.
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Fakultas Hukum
3. Fakultas Ilmu Budaya
4. Fakultas Kedokteran
5. Fakultas Teknik
6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
7. Fakultas Pertanian
8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
9. Fakultas Peternakan
10. Fakultas Kedokteran Gigi
Baca juga: Daftar Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR Tahun 2020-2023
11. Fakultas lmu Kelautan dan Perikanan
12. Fakultas Kesehatan Masyarakat
13. Fakultas Kehutanan
14. Fakultas Farmasi
15. Fakultas Keperawatan
Program Magister
Program Doktor
1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN)
Calon mahasiswa tidak dikenai biaya tes, diseleksi secara nasional melalui hasil pembelajaran selama di sekolah.
2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Calon mahasiswa diseleksi melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan dikenai biaya tes. Seleksi dilakukan secara nasional.
Baca juga: 20 Kampus Terbaik ASEAN Versi QS WUR 2023, Ada 5 Kampus Indonesia
3. Jalur Mandiri
Ada tiga jenis jalur yang bisa dipilih oleh peserta untuk mendaftar Seleksi Mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin. Yaitu Seleksi Mandiri Jalur Non-Subsidi dan Seleksi Mandiri dan Kelas Internasional.
Jalur Non Subsidi (JNS) Khusus
Penerimaan Mahasiswa Jalur Non-Subsidi (PM-JNS) Khusus dibuka untuk menjaring calon mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik disamping kemampuan finansial. Penilaian terhadap peserta jalur JNS Khusus dilakukan berdasarkan skor nilai SBMPTN 2022 dan nilai ujian yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin.
Jalur Non Subsidi (JNS) Umum
Penerimaan Mahasiswa Jalur Non-Subsidi (PM-JNS) Umum adalah salah satu jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin untuk menjaring calon mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik disamping kemampuan finansial.
Jalur Kelas Internasional
Jalur ini khusus bagi calon mahasiswa yang ingin merasakan kuliah dengan pembelajaran internasional.
Unhas menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi jalur SNMPTN dan SBMPTN dalam 7 kelompok.
Sementara mahasiswa jalur mandiri, UKT dipukul rata dan ditambah dana pembangunan yang dibayar 1 kali saat registrasi.
Biaya kuliah jalur SNMPTN dan SBMPTN
Ekonomi dan Studi Pembangunan
Manajemen
Akuntansi
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Berpeluang Besar Jadi PNS
Ilmu Hukum
Hukum Administrasi Negara
Pendidikan Dokter
Psikologi
Kedokteran Hewan