Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Buat Perencanaan Berbasis Data di Rapor Pendidikan bagi Sekolah

Kompas.com - 07/10/2022, 15:22 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2022 merupakan tahun kedua asesmen nasional di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Program ini digunakan sebagai evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret proses dan hasil belajar di seluruh satuan pendidikan.

Hasil asesmen dan survei nasional satuan pendidikan daerah ini kemudian dituangkan dalam Rapor Pendidikan.

Rapor Pendidikan dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akar permasalahannya, dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Baca juga: Masyarakat Bisa Lihat Hasil Rapor Pendidikan Indonesia, Ini Cara Akses

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) membagikan cara membuat Perencanaan Berbasis Data (PBD) melalui Rapor Pendidikan.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Sekolah Menengah Atas Kemendikbud Ristek, Winner Jihad Akbar pada Silaturahmi Merdeka Belajar dengan topik "Mewujudkan Pendidikan Berkualitas melalui Perencanaan Berbasis Data".

Perencanaan berbasis data ini disebut sebagai siklus perencanaan yang berkelanjutan dan terintegrasi.

6 langkah yang bisa dilakukan sekolah atau satuan pendidikan lainnya terkait Perencanaan Berbasis Data ini ialah:

  1. Analisis profil pendidikan.
  2. Analisis akar masalah.
  3. Perumusan program dan kegiatan.
  4. Memasukkan hasil rumusan program dan kegiatan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Baik itu jangka menengah, tahunan, atau sampai ke anggaran.
  5. Dilaksanakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan akar masalah.
  6. Monitoring dan evaluasi.

Baca juga: Soal Rapor Pendidikan, Kemendikbud: Bukan untuk Bandingkan Sekolah atau Daerah

“Keenam ini kembali lagi ke poin pertama terkait analisis profil pendidikan. Dengan perencanaan ini diharapkan terjadi perubahan kebiasaan atau mindset pada satuan pendidikan dalam menyusun kegiatan,” ucap Winner.

Hal ini dilakukan, kata dia, untuk mencapai capaian pembelajaran berdasarkan data dan fakta, bukan dari sekadar bisikan tidak jelas.

Dengan langkah-langkah sesuai dengan data di Rapor Pendidikan, Winner menambahkan, sebenarnya bisa disederhanakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang ada
  2. Refleksi akar masalahnya apa
  3. Benahi sesuai dengan akar masalah tersebut dengan kegiatan yang relevan dan masukan di rencana kerja tahunan.

Kemendikbud Ristek membantu hal ini diwujudkan dengan aplikasi Rapor Pendidikan dengan fitur baru Otomasi PBD.

Ketika sudah log-in, Rapor Pendidikan dapat diunduh atau memilih Rekomendasi PBD.

Sudah diotomasi pula format PBD mulai dari identifikasi, refleksi, dan benahi. Juga otomasi dengan lima rekomendasi sesuai dengan data yang ada untuk diprioritaskan pembenahannya.

Baca juga: Mengenal Profil Pelajar Pancasila, Roh Kurikulum Merdeka Belajar

Kemendikbud Ristek berharap agar seluruh pemerintah daerah provinsi ataupun kabupaten kota, serta satuan pendidikan menerapkan perencanaan berbasis data di Rapor Pendidikan.

“Sehingga menghasilkan dokumen perencanaan yang ideal, baik itu perencanaan di satuan pendidikan maupun perencanaan daerah yang efektif. Sesuai dengan prioritas akar masalah yang dihadapi,” pungkas Winner.

Diharapkan, hal ini dapat berdampak pada satuan pendidikan melakukan transformasi pendidikan yang berpihak pada murid, menghasilkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif.

Termasuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai Profil Pelajar Pancasila.

Pemerintah daerah juga bisa menentukan perencanaan daerahnya yang efektif dan efisien. Selain itu, meningkatkan secara umum kualitas pendidikan di daerah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com