Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM: Gas Air Mata Berbahaya Buat 5 Organ Tubuh

Kompas.com - 04/10/2022, 12:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tragedi Stadion Kanjuruhan memberikan luka bagi dunia sepak bola di Indonesia.

Itu karena laga antara Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh dengan ditembakkannya gas air mata oleh aparat kepolisian ke tribun penonton.

Pasca tembakan gas air mata barulah diketahui ratusan suporter Arema meninggal dunia baik yang di lokasi kejadian maupun saat dibawa ke Rumah Sakit (RS).

Apakah gas air mata sangat berbahaya? Bagaimana penanganan saat terkena gas air mata? 

Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Anton Sony Wibowo membenarkan jika paparan gas air mata sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

Baca juga: Kurangi Kecelakaan di Yogya, Guru Besar UGM: Perlu Audit Keselamatan

Gas air mata ini akan menimbulkan reaksi pada organ atau bagian tubuh yang terpapar. Terlebih jika sampai masuk terhirup ke saluran pernapasan.

Setidaknya, gas air mata bisa berbahaya bagi 5 organ tubuh manusia. 

"Gas air mata ini berbahaya bagi mata, saluran nafas (hidung, mulut, tenggorokan, dan paru-paru), serta kulit," kata Anton, dilansir dari laman UGM.

Anton menyebutkan apabila gas air mata ini mengenai bagian mata bisa mengiritasi mata.

Kondisi itu dapat menyebabkan mata perih, berair, dan membuat pandangan menjadi kabur.

Dia menjelaskan, jika gas air mata mengenai kulit juga dapat menimbulkan reaksi pada kulit itu sendiri. Salah satunya adalah menyebabkan iritasi pada kulit.

Baca juga: Mikroalga Dikembangkan Mahasiswa UGM Jadi Minyak Goreng

Tak hanya itu, gas air mata yang terhirup masuk ke saluran pernapasan juga sangat membahayakan tubuh.

Sebab, gas air mata dapat mengiritasi selaput mukosa saluran nafas, menyebabkan sesak atau kesulitan bernapas, pada kondisi tertentu dapat berakibat fatal.

Lalu, apa yang harus segera dilakukan bila terpapar gas air mata ini?

Anton mengungkapkan penanganan terhadap pasien yang terpapar gas air mata tergantung dengan kondisi pasien, organ yang terkena, dan derajat keparahannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com