Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unair Ungkap Gejala Parkinson yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 19/09/2022, 21:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan prevalensi terbanyak kedua setelah penyakit alzheimer dengan sekitar 160 kasus pada 100.000 populasi.

Tahukah kamu bahwa penyakit parkinson disebabkan karena berkurangnya hormon dopamin di otak yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan gerak anggota tubuh.

Melansir dari laman Universitas Airlangga (Unair), salah satu dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Priya Nugraha mengatakan, penyakit parkinson ini lebih banyak diakibatkan adanya penurunan fungsi di otak pada daerah yang disebut substantia nigra.

Dia menerangkan, penyakit parkinson biasanya paling sering ditemukan pada kasus-kasus pencemaran limbah. Seperti mangan, magnesim, karbonoksida, methanol, etanol, sianida, dan yang terbaru MPTP.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pakar Unair Sebut Konsumen Kena Dampak Besar

4 gejala parkinson

Di samping itu, penyakit parkinson juga dapat disebabkan oleh trauma dan infeksi yang mengenai susunan saraf pusat (otak).

Layaknya penyakit degeneratif lainnya, parkinson menyebabkan penurunan struktur atau fungsi dari sel saraf secara progresif yang akan semakin memberat seiring dengan berjalannya waktu.

Priya Nugraha mengungkapkan, ada empat gejala utama dari penyakit parkinson. Gejala parkinson biasa disebut dengan istilah TRAP yakni:

1. Tremor

2. Rigiditas

3. Akinesia (pelambatan)

4. Postural instability (instabilitas postural).

Baca juga: Seleksi Masuk PTN Diubah, Rektor Unair: Peminatan Sejak SMA Perlu Dipertimbangkan

Dia menyatakan, penderita parkinson mengalami tremor yang terjadi ketika istirahat. Penderita parkinson sedang istirahat dan ngobrol, tangannya agak sedikit gemetaran.

Penyakit parkinson pun akan berdampak terhadap cara berjalan si penderita yang mulai melambat dengan postur yang tidak stabil.

Penderita parkinson, lanjutnya, biasanya tidak menyadari beberapa gejala penyakit parkinson yang dialaminya.

Pada banyak kasus, justru orang-orang terdekat penderita seperti teman, pasangan, atau keluarga yang mengetahui munculnya gejala pada penderita parkinson.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com