Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Ini Menanti Hak Paten Produk untuk Bisa Diproduksi Massal

Kompas.com - 30/08/2022, 17:23 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa President University bernama Jalu Wening Wangsanagara masih terbilang muda, karena masih berusia 18 tahun. Meski muda, dia sudah punya prestasi cemerlang, karena sedang menanti hak paten dari alat pembantu bor.

Sebelum masuk perguruan tinggi, dia sempat tertarik dengan hal-hal teknis, seperti arsitektur. Itu karena terpengaruh oleh keluarga, gambaran teknik, terutama kendaraan, dan robotik.

Baca juga: Pakar ITB: Tarif Ojol Tinggi Picu Masyarakat Tinggal Transportasi Umum

Dia bercerita, sebelum kuliah di President University, sebenarnya sudah diterima di Universitas Negeri Semarang (Unnes) di program studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin lewat jalur SBMPTN.

Namun, dirinya sempat bertemu dengan beberapa dosen Teknik Elektro dari President University.

Sehingga dia mendapatkan sejumlah informasi dari seorang dosen yang menjelaskan tentang kelebihan kurikulum di President University dibanding kampus lainnya.

"Lalu ada yang mempromosikan dirinya ke President University. Saat itu juga saya diberi tahu bahwa President University memberikan beasiswa kepada orang-orang yang terpilih. Jadilah masuk ke sini," ucap dia dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).

Jalu mempunyai hobi gambar. Dari itu, kampus memberikan bahan-bahan yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk menggambar, seperti CAD, informasi dan instruksi gambar, dan lainnya.

"Nah saat itu semester pertama. Pada semester itu juga mahasiswa didorong untuk mengembangkan potensi diri masing-masing. Dari situ saya mulai belajar gambar dan membuat desain drone untuk ujian," tuturnya.

Baca juga: 10 Sekolah Terbaik di Tangsel dan Bogor Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Ketika semester 2, dia ditantang lagi untuk membuat sebuah gambar untuk sebuah bisnis.

Dari situ, dia membuat bisnis sendiri yang berputar pada suatu produk. Dan produk inilah yang akhirnya akan dipatenkan untuk desain industri.

Produknya itu adalah alat pembantu bor yang bisa dijual secara komersial.

Produk yang dibuatnya, sambung dia, sudah dibuat prototype dan desainnya. Tak lupa produk itu juga diberi masukan oleh dosen di Prodi Teknik Mesin.

"Ini agar mudah diproduksi massal di sebuah pabrik. Dengan bantuan kampus, maka gambar desain dan surat-suratnya sudah dikirim dan sekarang diproses untuk paten," jelas dia.

Kuliah di kampus yang lingkungannya internasional

Dia menceritakan, lingkungan kuliah di President University terkenal internasional.

Oleh karena itu, kemampuan bahasa Inggris adalah sesuatu yang dijunjung tinggi.

Untuk bisa lebih mengembangkan bahasa Inggris, dia bergabung dengan suatu divisi yang bertanggung jawab untuk bahasa Inggris, yaitu pusat bahasa dan literatur bahasa Inggris (ELLC) di President University.

Baca juga: Tunjangan Profesi Guru Hilang di RUU Sisdiknas, Ini Kata Kemendikbud

"Dengan bantuan mereka saya bisa bergabung dengan berbagai aktivitas, seperti menjadi staf di International Youth Conference (IYC) yang dilakukan di President University," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com