Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya Ungkap Strategi Cegah Penyakit DBD

Kompas.com - 18/08/2022, 13:46 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa daerah mengalami peningkatan belakangan ini.

Penyakit DBD perlu diwaspadai dan masyarakat jangan menganggap remeh DBD. Pasalnya Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, muntah disertai darah hingga kematian.

Dosen Keperawatan Komunitas dan Keluarga, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Idham Choliq menerangkan, penyakit DBD biasanya akan meningkat saat musim hujan.

Hal ini tak terlepas karena telur nyamuk Aedes aegypti yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.

Baca juga: Kenali Sejarah OSIS, Fungsi hingga Manfaatnya bagi Siswa

"Beberapa hari ini , beberapa wilayah di Indonesia mengalami musim hujan, maka kewaspadaan kepada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu ditingkatkan. Khususnya bagi anak-anak sebagai kelompok rentan," terang Idham Choliq seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Kamis (18/8/2022).

Strategi cegah DBD dari dosen UM Surabaya

Dia menjelaskan, saat curah hujan semakin meningkat akan memunculkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk.

Idham mengungkapkan, strategi pencegahan DBD melalui 3M harus terus digalakkan, yaitu:

Menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, drum dan tempat penampungan air lainnya.

Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum juga mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor.

Baca juga: Apa Itu Self Care dan Cara Melakukannya? Dosen Unair Beri Penjelasan

Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Dia menambahkan, selain strategi 3M, masyarakat bisa melakukan beberapa cara lain untuk mencegah timbulnya DBD di lingkungannya, yakni:

1. Menggunakan obat anti nyamuk

2. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

3. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.

Optimalkan Jumantik

Idham memaparkan, di tingkat RW di beberapa wilayah sudah ada Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan nyamuk DBD.

Jumantik harus mengajak masyarakat untuk rutin membersihkan bak mandi, melakukan gotong royong membersihkan lingkungan setiap minggu atau tiap bulan.

Baca juga: PT Austindo Nusantara Jaya Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1

Idham menegaskan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan penyakit DBD di cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com