Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Jadikan Hidroponik sebagai Peluang Bisnis ala Alumnus Unpar

Kompas.com - 22/06/2022, 14:53 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menanam dengan sistem hidroponik belakangan ini makin diminati. Sistem menanam hidroponik diminati karena dinilai penggunaan lahan lebih efisien.

Selain itu penggunaan pupuk dan air juga lebih efisien.

Bahkan ada beberapa orang yang menggunakan sistem menanam hidroponik sebagai sumber mata pencahariaan.

Dalam Urban Farming Workshop yang diselenggarakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Katolik Parahyangan (BKA Unpar) membagikan tips menjadikan hidroponik sebagai peluang bisnis.

Pembicara workshop ini, yaitu pemilik Blessing Form Bandung sekaligus alumnus Unpar Odelia Vina.

Baca juga: CEO EMGS Ungkap 4 Alasan Mengapa Harus Kuliah di Malaysia

Odelia mengatakan, urban farming yang merupakan sistem pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan terbuka hijau, menjadi sistem penghasil bahan pangan yang cepat.

"Pendistribusiannya lebih cepat. Dengan sistem hidroponik ini. Kita tidak menanam sayuran saja, tapi juga bisa menanam buah-buahan juga," terang Odelia seperti dikutip dari laman Unpar, Rabu (22/6/2022).

Odelia menerangkan, jika urban farming dapat dijadikan suatu hobi untuk mengisi waktu luang yang dapat dikerjakan di rumah.

"Kelebihan urban farming pasti kita dapat memproduksi hasil pangan sendiri," tandasnya.

Selain itu juga mempersingkat proses distribusi produk. Serta lebih mudah menjangkau bahan pangan, lebih hemat dan ramah lingkungan.

Baca juga: ITS Buka Prodi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia

Alumnus jurusan Administrasi Bisnis Fisip Unpar ini menambahkan, jika urban farming yang digelutinya merupakan teknik hidroponik yang hanya menggunakan media air dan nutrisi dalam pengembangan tanamannya, bukan memakai media tanah.

Ada berbagai macam sistem hidroponik, diantaranya sistem Deep Flow Technique (DFT), Nutrient Film Technique (NFT), Wick, serta sistem Drip, Aeroponics, dan Water Culture yang biasanya digunakan untuk buah-buahan.

Menurutnya, sistem Wick menjadi sistem yang paling mudah digunakan.

Selain mudah pelaksanaannya yang hanya membutuhkan bak, peluang bisnis menjadi petani modern melalui hidroponik sistem ini pun cukup menjanjikan.

"Kita dapat kurang lebih Rp 800.000 per bulan. Ada juga alat-alat, bahan-bahan yang tidak harus kita beli ketika produksi. Jadi bisa sampai lima kali produksi, bahkan sepuluh kali produksi masih awet. Jadi sebenarnya untuk modalnya sendiri sangat murah," tuturnya.

Baca juga: Cara Bedakan Ayam Tiren dengan Ayam Potong Segar Menurut Dosen IPB

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com