Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMKN 1 Karawang Ciptakan Inovasi Penghemat BBM, Ini Cara Kerjanya

Kompas.com - 11/06/2022, 07:07 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Apalagi yang memiliki kendaraan bermotor untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Baik untuk berangkat kerja atau untuk mengantar dan jemput anak sekolah.

Namun dari tahun ke tahun, harga BBM terus mengalami kenaikan. Sehingga masyarakat pun harus mengatur strategi agar lebih hemat penggunaan BBM.

Alumnus Universitas Pasundan (Unpas) Sigit Nur Atmadi berhasil menciptakan terobosan baru untuk menghemat penggunaan BBM.

Baca juga: Pakar Unair: 3 Dampak Angka Kelahiran Terus Turun di Negara Maju

Ciptakan inovasi Water Injection System

Alumnus Magister Teknik Mesin Unpas angkatan 2018 ini berhasil membuat Water Injection System yang diklaim bisa menghemat bahan bakar sepeda motor hingga dua kali lipat dari penggunaan standar.

Inovasi tersebut bermula saat dirinya mengerjakan tesis untuk mendapatkan gelar Magister di Unpas.

Tesisnya yang berjudul "Rancang Bangun Water Injection System untuk Engine Sepeda Motor" kemudian dikembangkan dan diimplementasikan pada sepeda motor berjenis Honda CB 100.

"Saya mengerjakan proyek ini bersama dua dosen pembimbing dan sesama rekan guru. Pengerjaannya memakan waktu kurang lebih 6 bulan," terang Sigit seperti dikutip dari laman Unpas, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Unej dan 23 PTS Gelar SBMPTBR 2022, Ini Jadwalnya

Berfungsi seperti intercooler

Sebelum dinyatakan layak guna, Sigit sempat melakukan 10 kali percobaan. Sigit menerangkan, Water Injection System rancangannya bekerja dengan cara meningkatkan daya dan torsi sepeda motor.

"Water Injection System akan menyemprotkan air ke dalam ruang bakar," imbuh pria yang juga Guru SMKN 1 Karawang ini.

Dengan cara tersebut, lanjut Sigit, dapat menurunkan temperatur mesin dan mengoptimalkan kinerja sepeda motor dalam proses pembakaran.

Secara garis besar, Water Injection System tidak berbeda jauh fungsinya dengan intercooler pada mesin turbo yang umum digunakan saat ini.

Baca juga: PTN Terbaik Luar Pulau Jawa Versi QS WUR 2023, Ada Kampus Mana Saja?

Bedanya, intercooler hanya mendinginkan udara yang masuk ke ruang bakar.

"Satu liter BBM jenis pertamax normalnya hanya bisa menempuh 14-15 kilometer per jam, tapi dengan bantuan Water Injection System, bisa menempuh 25-27 kilometer per jam," bebernya.

Resmi terdaftar di HAKI

Kini, inovasi yang dicetuskannya sudah resmi terdaftar HAKI diKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Sigit menyebut, Water Injection System buatannya hampir sama dengan teknologi ECO Honda dan Blue Cord Yamaha.

Selama proses penelitian, Sigit didukung penuh oleh pihak sekolah tempatnya mengajar, khususnya penggunaan fasilitas sepeda motor.

Baca juga: 4 Tips Melatih Kemandirian Anak Sejak Dini

Disinggung tentang rencana komersialisasi, Sigit mengaku belum memikirkan ke arah sana. Sebab, ia masih ingin menyempurnakan teknologi yang dibuatnya.

"Kedepan mungkin akan diusulkan ke pabrikan sepeda motor, tapi sekarang baru digunakan untuk pribadi saja," tutup Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com