Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kelahiran Terus Menurun di Negara Maju, Apa Saja Dampaknya?

Kompas.com - 10/06/2022, 19:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Angka kelahiran yang terus menurun kini tengah terjadi di sejumlah negara maju seperti Jepang dan Singapura.

Karena beberapa faktor, masyarakat di negara maju enggan untuk memiliki anak sehingga angka kelahiran di negara tersebut terus menurun setiap tahunnya.

Ekonom Universitas Airlangga (Unair), Rossanto Dwi Handoyo menjelaskan bahwa penurunan angka kelahiran kerap terjadi di negara yang jumlah orang tuanya lebih banyak.

Orangtua di negara tersebut, jelas Rossanto biasanya memiliki usia harapan hidup yang panjang. Itulah mengapa banyak sekali orang Jepang yang usianya mencapai 83 bahkan sampai 90 tahun.

Baca juga: 5 Alasan Pasangan Selingkuh, Ini Penjelasan Sosiolog Unair

Padahal, usia produktif berada di kisaran 65 tahun ke bawah. Hal tersebut tentu tidak baik bagi perekonomian negara.

“Dari sisi apapun, ketika menginjak usia 65 tahun mereka otomatis sudah tidak bekerja. Jika mereka bekerja di swasta atau pemerintahan, penghasilan mereka didapatkan dari uang pensiun,” jelasnya seperti dilansir dari laman Unair.

Kondisi tersebut membuat tingkat ketergantungan usia tidak produktif terhadap usia produktif menjadi tinggi.
Penduduk yang berada di usia 65-70 tahun atau lebih itu di samping mendapatkan uang pensiun, sebagian biaya hidupnya ditanggung oleh keluarga yang masih produktif.

Dampak lainnya ialah menurunnya tabungan nasional. Dependency ratio yaitu rasio ketergantungan usia tidak produktif terhadap usia produktif semakin lama semakin tinggi.

Dampaknya, penduduk di usia produktif selain untuk membiayai hidupnya juga harus menanggung pengeluaran untuk usia senior.

Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa S2-S3 bagi Guru dan Tendik, Segera Daftar

“Dengan demikian tabungannya akan semakin kecil. Padahal di negara maju, saving itu adalah bagian dari kemajuan negara,” jelasnya.

Jika saving suatu negara kecil, otomatis investasinya juga akan kecil. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, kapasitas pabrik, kapasitas industri dari dana investasi berkurang.

Selain itu, Rossanto menambahkan, jika lebih banyak penduduk di usia tua, maka pengeluaran negara untuk kesehatan juga akan semakin besar.

Semakin tua seseorang biasanya tingkat kesehatan juga menurun. Pemerintah dalam hal ini berperan dalam menyokong kesehatan mereka.

Secara umum, dalam jangka panjang hal ini bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Ditambah dengan dependency ratio yang semakin lama semakin tinggi otomatis kemampuan secara umum negara juga akan berkurang,” tuturnya.

Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran UI, UGM, Undip, Unpad Jalur Mandiri 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com