Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Membiarkan Anak Merasa Bosan Saat Tak Main Gadget

Kompas.com - 07/05/2022, 15:05 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Sumber Parent

KOMPAS.com - Ketika sedang bersama anak, orangtua kerap rela melakukan berbagai cara agar anak tak mudah bosan dan rewel. Bahkan mengatur berbagai kegiatan dan bermain bersama anak hingga memberikan waktu bermain gadet.

Nyatanya, tidak apa-apa bagi seorang anak untuk merasa bosan. Membiarkan anak merasa bosan mungkin terasa menantang saat pertama kali melakukannya. Seiring waktu, hal ini memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak ketimbang membiarkannya main gadget atau nonton tayangan sepanjang waktu.

Anak mungkin akan mengeluh atau rewel pada awalnya. Tetapi tak perlu khawatir, orangtua cukup menunggu selama beberapa menit dan mereka akan menemukan cara mengatasinya sendiri.

Kemampuan mengatasi rasa bosan merupakan skill hidup yang penting. Rasa bosan tak jarang membuat kita takut, nyatanya rasa bosan adalah bagian utama dari hidup kita. Berikut manfaat merasakan bosan bagi anak melansir laman Parent:

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

1. Kebosanan meningkatkan kreativitas

Pikiran tidak selalu pergi ke tempat yang kita inginkan. Ia suka mengembara, terutama ketika kita mencoba membuatnya tetap diam. Penelitian yang tak terhitung jumlahnya telah menunjukkan bahwa orang lebih kreatif ketika mereka bosan. Hal ini berlaku pula pada anak-anak. Begitulah cara kerja pikiran manusia.

Ketika merasa bosan, anak akan mulai melamun. Ketika melamun, pemikiran kreatif sering kali muncul. Ketika sedang tidak melakukan apa pun, anak-anak sebenarnya sedang melatih imajinasi mereka. Hal ini mungkin bisa jadi keterampilan paling penting yang dapat mereka kembangkan.

Kelak ketika mulai dewasa dan bekerja, anak akan menghadapi lingkungan yang berubah dengan cepat. Orang tua tidak memiliki kemampuan untuk mempersiapkan anak menghadapi dunia tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak kreativitas untuk beradaptasi.

Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa

2. Kebosanan meningkatkan kesejahteraan psikologis

Ternyata, kebosanan memberi makna hidup. Hal ini diperkuat oleh artikel dari American Psychological Association yang menunjukkan bahwa ketika orang bosan, mereka cenderung melihat kembali kehidupan mereka dan merasa bahwa hal-hal yang telah mereka lakukan lebih bermakna. Mereka juga mulai memberi lebih banyak makna pada hal-hal berikutnya yang mereka lihat.

Hal ini terjadi karena otak kita takut tidak aktif. Ketika kita tidak melakukan apa-apa, otak mencoba membuat hidup lebih menarik. Jika kita merenungkan sesuatu ketika kita bosan, itu terasa lebih bermakna, dan ketika kita mengalami sesuatu yang baru, itu terasa lebih signifikan.

Merasa bosan merupakan bagian penting untuk menemukan makna dalam hidup. Ketika anak merasa bosan, kebosanan membantu anak menemukan nilai dalam pengalaman mereka sendiri dan membantu mengembangkan sudut pandangnya. Hal ini akan membuat anak lebih kuat secara psikologis di masa depan.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

3. Kebosanan membuat anak lebih termotivasi

Ketika anak tumbuh dewasa, orangtua tidak akan menemaninya setiap saat. Pada titik tertentu, orang tua harus melepaskan dan berharap yang terbaik. Oleh karena itu, anak-anak perlu belajar memotivasi diri sendiri.

Membiarkan anak merasa bosan, memainkan peran besar dalam mempelajari keterampilan tersebut. Kebosanan melatih anak untuk membuat keputusan sendiri dan menemukan cara untuk tertarik pada apa yang terjadi di sekitar mereka.

4. Kebosanan membuat anak-anak lebih menarik

Kalimat “Hanya orang membosankan yang merasa bosan” menjadi salah satu keterampilan hidup terpenting yang dapat dipelajari seorang anak. Ketika orang tua menghabiskan seluruh waktu untuk menghibur anak, mereka tidak akan belajar bagaimana menghibur diri mereka sendiri.

Orangtua kerap berpikir untuk selalu ada untuk anak, nyatanya tidak ada hubungan antara seberapa lama waktu yang dihabiskan bersama anak dengan keadaan mereka saat dewasa.

Baca juga: 5 Cara Menentukan Jumlah Uang Jajan Anak SD-SMA Menurut Ahli

Anak tidak butuh orangtua setiap saat, lantaran mereka perlu belajar untuk menangani segala sesuatu sendiri. Memberi anak terlalu banyak perhatian justru dapat menciptakan beberapa masalah besar. Secara tidak sengaja, anak akan merasa bahwa semua orang ada di sini untuk melayani mereka.

Alih-alih mengembangkan identitas mereka sendiri, anak malah akan terpaku dengan identitas hasil didikan orangtua.

5. Merasa bosan juga baik untuk orangtua

Selain bermanfaat untuk anak, kebosanan juga membuat orang tua memiliki quality time. Memiliki quality time bersama pasangan amat penting menjaga hubungan tetap hidup dan menjadi orang tua yang baik. Berfokus pada pengasuhan 24/7, malah akan meningkatkan stres dan kecemasan, yang pada akhirnya dapat menyakiti anak.

Anda tidak perlu selalu mengorbankan diri untuk membuat anak bahagia. Pasalnya, jika Anda tidak bahagia, anak juga tidak. Jika orang tua tidak sehat secara mental, anak juga tidak. Oleh karena itu, biarkan anak merasa bosan untuk sementara waktu dan luangkan sedikit waktu untuk diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com