Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan Khas Semarang di Perayaan Imlek Penuh Kasih Untar

Kompas.com - 21/02/2022, 13:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagi kasih untuk kemakmuran bersama menjadi tema Perayaan Imlek 2022 Universitas Tarumanagara (Untar) yang pelaksanaannya bersamaan dengan Hari Kasih Sayang (Valentine's day).

Perayaan yang dilakukan secara daring ini diawali dengan alunan lagu dan tari Gambang Semarang para mahasiswi.

Selama perayaan Imlek yang terlihat sangat sederhana, jauh dari keriuhan ini, menunjukkan semangat berbudaya yang ditampilkan dengan penampilan khas Kota Semarang.

Kepala Kantor Humas Untar, Paula Tjatoerwidya, selaku Ketua Panitia mengatakan perayaan Imlek di Untar selalu menyajikan nuansa budaya-budaya daerah di Indonesia. Tahun ini mengangkat budaya Jawa khususnya daerah Semarang.

Baca juga: Beasiswa S1-S3 ke Taiwan 2022 Dibuka, Tunjangan Rp 10 Juta per Bulan

Dengan mengangkat budaya daerah yang berasimilasi dengan budaya Tionghoa, diharapkan perayaan Imlek tidak hanya menampilkan suka citanya saja.

Namun, dapat mengedukasi para sivitas akademika dengan menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh budaya, baik budaya masyarakat setempat juga budaya para pendatang khususnya warga Tionghoa.

Selama perayaan secara daring, Untar juga menampilkan Barongsai agar acara semakin semarak.

Sehingga, acara ini seolah menampilkan percampuran kedua budaya yang telah berlangsung bertahun-tahun dan masyarakatnya dapat hidup berdampingan hingga masa kini.

Sedikit informasi, Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan memiliki sejarah budaya tionghoa yang kental.

Kota Semarang pernah dikunjungi oleh Laksamana Cheng Ho (Admiral Zheng He) seorang penjelajah Tionghoa Muslim yang terkenal dan memiliki ribuan pasukan bersamanya.

Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2022, Tunjangan Rp 12,8 Juta Per Bulan

Ekspedisi perdamaian Laksamana Cheng Ho ke Nusantara di bawah perintah Kaisar Yongle (Emperor Yongle) yang mengklaim pernah singgah ke Semarang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya patung perunggu Laksamana Cheng Ho berukuran 10 meter di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Perjalanan etnis Tionghoa dan Nusantara yang hidup berdampingan di Semarang hingga saat ini dapat terlihat berbagai akulturasi di berbagai aspek kehidupan seperti pakaian, kuliner, sastra, arsitektur, bahasa, dan juga seni.

Tari dan nyanyian Gambang Semarang yang merupakan salah satu karya seni akulturasi yang dipentaskan dengan indah.

Selain lantunan Gambang Semarang dan Barongsai, ada penampilan spesial lainnya adalah permainan biola dan lantunan lagu Yue Liang Dai Biao Wo De Xin oleh Rektor Untar Prof. Agustinus Purna Irawan, bersama Kahumas Untar, Paula Tjatoerwidya Anggarina, danSekretaris Rektor Untar, Felisia.

Penampilan biola tersebut, dimainkan dalam versi bahasa Mandarin dan Indonesia. Kemudian, Rektor menyapa para audiens dan  dalam sambutannya, bahwa Perayaan Imlek tetap dilaksanakan walaupun secara daring.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Baznas Buka Beasiswa Persiapan Sekolah Kedinasan 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com