Beasiswa S1-S3 ke Taiwan 2022 Dibuka, Tunjangan Rp 10 Juta per Bulan

KOMPAS.com - Penawaran beasiswa penuh yang dibuka setiap tahun oleh pemerintah setempat, membuat Taiwan menjadi salah satu negara pilihan pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.

Salah satu beasiswa untuk kuliah di Taiwan yang wajib kamu coba adalah The Ministry of Education (MOE) Taiwan Scholarships atau Beasiswa MOE 2022.

Beasiswa MOE didanai oleh Kementerian Pendidikan Taiwan, memberikan biaya pendidikan hingga tunjangan hidup. Terbuka untuk jenjang S1, S2, dan S3, dengan batas akhir pendaftaran pada 31 Maret 2022.

Berlokasi di wilayah strategis karena terletak di jantung Asia Pasifik, Taiwan telah mengukuhkan diri sebagai salah satu negara kunci dalam perdagangan internasional selama 50 tahun terakhir.

Baca juga: Beasiswa S1 Uni Emirat Arab 2022 Dibuka: Kuliah Gratis, Tunjangan Penuh

Fakta menarik lainnya, pada tahun 2018 Taiwan dinobatkan sebagai salah satu negara paling aman di dunia menurut Global Peace Index dengan menempati peringkat ke-2. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas di Taiwan cukup rendah.

Dalam hal pendidikan, banyak perguruan tinggi di Taiwan yang kualitasnya sudah diakui secara internasional.

Pada tahun 2018, ada 46 universitas Taiwan yang berhasil memperoleh peringkat dalam QS University Rankings. Pemerintah Taiwan juga sangat mendukung mahasiswa internasional yang ingin menempuh studi di Taiwan dengan menyelenggarakan beberapa program beasiswa.

Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin mendaftar Beasiswa MOE, merangkum laman lembaga bimbingan beasiswa Schoters Indonesia:

Baca juga: Sea Buka Beasiswa Penuh 2022 di UI, UGM, ITB, IPB, Binus, IT Del

Cakupan beasiswa

Biaya kuliah sebesar NT 40.000 atau sekitar Rp 20 juta untuk tiap semester. Biaya kuliah yang melebihi nominal yang diberikan Beasiswa MoE menjadi tanggung jawab masing-masing mahasiswa.

Tunjangan bulanan sebesar NT 15.000 atau sekitar Rp 7,7 juta untuk sarjana (S1), dan NT 20.000 atau sekitar Rp 10 juta untuk pascasarjana (S2 dan S3).

Periode beasiswa

Terkait dengan durasi pemberian beasiswa, Beasiswa MOE Taiwan 2022 akan memberikan beasiswa berdurasi maksimal empat tahun untuk S1, maksimal dua tahun untuk S2, dan maksimal empat tahun untuk S3.

Setiap tahun ajaran dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir pada tanggal 31 Agustus.

Penerima beasiswa harus sudah melakukan registrasi pada universitas dan tiba di Taiwan sebelum tanggal dimulai tahun ajaran.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Kriteria pendaftar

1. Bukan warga negara Taiwan.
2. Memiliki ijazah SMA atau lebih tinggi.
3. Fotokopi atau scan bukti yang menunjukkan bahwa pelamar telah mendaftar ke universitas Taiwan untuk semester Fall tahun 2022.
4. Berprestasi di institusi akademik terakhir dan memiliki karakter moral yang baik.
5. Belum pernah mendaftar di institusi pendidikan tinggi Taiwan untuk tingkat gelar yang sama dengan yang didaftar saat ini.
6. Belum pernah menjadi penerima program Beasiswa Taiwan.
7. Tidak sedang mengikuti program exchange atau joint degree dengan institusi pendidikan tinggi di Taiwan.
8. Tidak memiliki catatan pencabutan program beasiswa MOE atau beasiswa pemerintah lain. Penerima beasiswa MOE tidak dapat menerima beasiswa pemerintah lain yang bersamaan dengan beasiswa lain.

Baca juga: Beasiswa S1 Jepang 2022: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 18 Juta Per Bulan

Cara mendaftar

1. Mengirim berkas pendaftaran beasiswa ke Republic of China (ROC) overseas mission di negara masing-masing.
2. Melakukan pendaftaran ke institusi pendidikan tinggi di Taiwan
3. Menyerahkan salinan dokumen yang menyatakan bahwa pendaftar diterima di institusi pendidikan tinggi Taiwan
4. Pendaftar yang lolos akan memperoleh sertifikat beasiswa dari Republic of China (ROC) overseas mission di negara masing-masing.
5. Tiba di Taiwan dan melakukan registrasi ke universitas.
6. Benefit beasiswa MOE akan diberikan oleh masing-masing universitas.

Catatan: Artikel ini telah mengalami perubahan judul dan isi artikel (19/2/2022) setelah mendapat masukan dari Divisi Pendidikan di Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, Indonesia.