SETELAH menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, pada umumnya seseorang akan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perkuliahan, entah itu sarjana maupun diploma.
Begitu banyak ragam pilihan jurusan yang bisa dipilih untuk kita pelajari secara lebih mendalam.
Sebut saja beberapa jurusan populer seperti Kedokteran, Teknik, Akuntansi, Komunikasi, dan lain sebagainya.
Jurusan yang kita pilih saat kuliah seharusnya menjadi jalan untuk mencapai karir yang kita inginkan di masa depan.
Namun, tak jarang seorang siswa tamatan SMA memilih jurusan dengan informasi yang kurang memadai atau sekadar ikut-ikutan teman.
Secara pribadi, saat lulus SMA tahun 2009, saya pernah mengambil jurusan Akuntansi Internasional di salah satu universitas.
Bukan karena saya menyukai akuntansi, malah akuntansi adalah pelajaran yang paling tidak saya sukai.
Saat itu saya memilih jurusan tersebut karena sahabat terdekat saya mengambil jurusan serupa. Alhasil, ketika dinyatakan lolos seleksi, saya tidak jadi mengambilnya.
Selain minimnya informasi yang saya kumpulkan sebelum memilih jurusan untuk kuliah, hal lainnya adalah karena tidak adanya arahan dari keluarga terkait jurusan yang bisa saya pilih.
Fenomena ini tentunya terjadi pada banyak orang. Saya sering menemui mahasiswa atau teman yang masih saja mengeluhkan tentang jurusan yang mereka pilih untuk berkuliah.
Bahkan tak sedikit yang sudah berada di semester atas masih merasa dirinya salah memilih jurusan.
Penyebab dari perasaan ini muncul biasanya ketika kita telah menjalani beberapa semester perkuliahan, dan merasa bahwa apa yang dipelajari di jurusan tersebut tidak betul-betul sesuai dengan passion yang kita miliki.
Kasus lainnya, salah jurusan juga disebabkan oleh ikut-ikutan tren atau teman seperti yang saya alami dulu, atau bahkan karena dorongan orangtua yang terlalu menuntut anaknya untuk mengambil suatu jurusan yang sebenarnya bukan keinginan anaknya.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seseorang akhirnya merasa salah dalam mengambil jurusan perkuliahan.
Terlepas dari beberapa faktor tersebut, dampak yang ditimbulkan jelas bukan main-main.