Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPB Buat Platform Pengembangan Karier untuk Mahasiswa dan Alumni

Kompas.com - 23/12/2021, 12:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) akan mengembangkan platform pengembangan karier bagi mahasiswa dan alumni. Adapun platform itu bernama Workforce Analysis.

Pengembangan platform tersebut merupakan hasil kolaborasi IPB bersama Microsoft Indonesia dan Nawatech.

Baca juga: Pakar UGM Sebut Vaksin Merah Putih Bisa Jadi Booster

Menurut Direktur Pengembangan Program dan Teknik Pendidikan IPB Lien Herlina, platform ini akan memberi gambaran kepada program studi (Prodi) dan mahasiswa dalam bentuk spidergram mengenai kompetensi yang seharusnya dikembangkan jika ingin bergerak pada profesi tertentu.

"Oleh karena itu, mahasiswa secara mandiri akan dapat menyusun roadmap bagi karir masa depannya," kata dia melansir laman IPB, Kamis (23/12/2021).

Dia mengaku, model yang telah dibuat mencakup student profile, job analysis, alumni statistic, career match, career path serta sumber data lainnya yang menjadi dasar dalam proses pencarian kerja.

Dengan demikian, mahasiswa akan mampu mengetahui potensi yang harus ditingkatkan serta keterampilan yang harus dikuasai sesuai dengan profesi yang diidamkan.

"Platform ini akan membantu proses pembinaan karakter, pengembangan karir serta penentuan jenis Enrichment Course (EC) bagi mahasiswa dan alumni dalam bentuk multiaktivitas delapan kanal Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan pengembangan hubungan alumni IPB," ujar dia.

Asisten Direktur Pengembangan Pembelajaran DPPTP IPB, Prof. Yulin Lestari menyebutkan kompetensi mahasiswa dalam struktur kurikulum K2020, berupa Capaian Pembelajaran Program Studi (CPPS) dan Mata Kuliah (CPMK) akan mampu mengantisipasi era disrupsi.

Sehingga platform ini dapat memberikan kontribusi besar kepada pengelola program studi untuk melakukan penyesuaian dan peningkatan materi pembelajaran, termasuk bahan kajian bagi mahasiswa IPB.

Baca juga: Guru Besar IPB: Ilmu Matematika Bisa Cegah Penyebaran Penyakit Menular

Asisten Direktur Pengembangan Teknologi dan Digitalisasi Pendidikan DPPTP IPB, Kaswanto menerangkan, matriks CPMK masing-masing lulusan IPB pada akhirnya akan semakin harmonis, sehingga teknologi pendidikan yang dibutuhkan untuk mencapai skill set tersebut semakin tersinkronisasi.

Dia menambahkan, didukung dengan pendanaan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dan dikelola oleh Institutional Support System (ISS) IPB University, workforce analysis merupakan sebuah lompatan dalam pemberian informasi profesi masa depan.

"Nantinya, platform ini akan terus dikembangkan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK), Direktorat Administrasi Pendidikan dan Penenerimaan Mahasiswa Baru (DAPPMB), dan Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni (DKHA)," jelas dia.

Asisten Direktur Hubungan Alumni IPB, Astridina menyampaikan, workforce analysis merupakan sistem informasi pengintegrasian berbagai sumber data yang sangat membantu mahasiswa untuk memetakan karir agar lebih terarah sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimiliki.

"Platform ini dapat juga digunakan para pengambil kebijakan untuk melihat trend perkembangan penyerapan lulusan di dunia kerja maupun trend minat mahasiswa dalam bidang karier ke depannya," ujar Astridina.

DitMawa PK IPB yang diwakili oleh Nur Fajri Rahmawati mengaku, dengan adanya platform workforce analysis, maka passion dan skill unggulan mahasiswa akan terlihat lebih dini.

Sehingga mahasiswa dapat menentukan arah karier sesuai dengan passion dan skill unggulan masing-masing.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Hanya Pria yang Bisa Jadi Chef? Ini Kata Pakar IPB

"Hal ini menimbulkan career awarness sejak dini terhadap mahasiswa, sehingga dapat mempersiapkan kariernya dengan baik sebelum lulus dan setelah lulus siap bersaing di dunia karier," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com