Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.942 Mahasiswa UB Peroleh KIP Kuliah Merdeka

Kompas.com - 15/12/2021, 16:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka merupakan program bantuan biaya pendidikan dari Kemendikbud Ristek bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasn ekonomi.

Hal ini berbeda dari beasiswa yang berfokus pada pemberian penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Ini Jadwal Libur Sekolah Terbaru Saat Nataru

Walupun demikian syarat prestasi pada KIP Kuliah ditujukan untuk menjamin penerima terseleksi dari yang benar-benar mempunyai potensi dan kemampuan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi

Menurut Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Mahasiswa UB Lisfadiana Eka Kurniawati, sebanyak 1.942 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) telah menerima Beasiswa KIP Kuliah Merdeka di tahun ini.

"Dan nantinya diharapkan KIP Kuliah Merdeka dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegaitan belajar selama menempuh pendidikan di UB," ucap dia melansir laman UB, Rabu (15/12/2021).

Dia menjelaskan, bantuan KIP Kuliah Merdeka besarannya berbeda untuk tiap-tiap perguruan tinggi serta memiliki durasi atau waktu yang berbatas.

Yaitu, maksimal 8 semester bagi mahasiswa program Sarjana (S1), 6 semester bagi mahasiswa program Vokasi D3, dan 2 semester bagi mahasiswa program vokasi D1.

"Tambahan 4 semester hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Kedokteran, mahasiswa Kedokteran Gigi dan mahasiswa Kedokteran Hewan. Sedangkan untuk mahasiswa profesi (Farmasi dan Keperawatan) mendapat durasi penambahan hingga 2 semester," jelas dia.

Dia menambahkan, pencairan dana bantuan pendidikan KIP Kuliah Merdeka bagi mahasiswa UB di tahun 2021 mulai bisa dilakukan pada Senin (13/12/2021) lewat Bank Mandiri.

Baca juga: Tutup 2021, Unair Tambah 4 Guru Besar Baru

Sedangkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Prof. Abdul Hakim menegaskan, penerima bantuan KIP Kuliah Merdeka hendaknya bersyukur, serta tidak merasa minder dalam menjalankan perkuliahannya di UB.

Mengingat penerima KIP Kuliah Merdeka telah melalui prosedur yang panjang.

Mulai dengan proses pendaftaran, proses seleksi serta bahkan proses visitasi secara random oleh bagian Kemahasiswaan kerumah-rumah beberapa mahasiswa penerima KIP Kuliah.

Menurut Prof. Hakim, UB memiliki prinsip bahwa mahasiswa tidak boleh berhenti kuliah (drop out) karena alasan biaya.

Oleh karena itu, dia berharap penerima KIP Kuliah Merdeka bisa memanfaatkan bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan, khususnya dalam mendukung kegiatan proses belajar dan tidak digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.

Dengan begitu, mahasiswa bisa selasai atau lulus tepat waktu, mengingat bantuan ini berbatas durasi.

"Harapan saya kalian belajar dengan giat supaya kalian semua bisa selesai dalam waktu yang ditentukan, yaitu 8 semester untuk mahasiswa program S1, karena jika melampaui batas 8 semester, maka kalian diwajibkan untuk membayar UKT dengan biaya sendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelas dia.

Jika mahasiswa UB penerima KIP Kuliah Merdeka tidak selesai tepat waktu, maka harapannya tidak berputus asa berhenti kuliah hingga demo.

Baca juga: Tips Hindari Kekerasan Seksual ala Dosen UB

"Lapor kepada saya, nanti akan dicarikan solusinya. Karena selain KIP Kuliah Medeka, UB juga memiliki banyak sumber beasiswa yang bisa dimanfaatkan dan dipergunakan oleh semua mahasiswa," tegas Hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com