Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Seperti Ini 4 Cara Menstimulasi Kecerdasan Anak

Kompas.com - 15/12/2021, 11:52 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak anak lahir, dalam tumbuh kembangnya perlu peran orangtua untuk selalu mendampingi.

Tidak hanya memberikan nutrisi yang cukup tapi juga memberikan stimulasi bagi anak agar anak bisa tumbuh optimal, baik fisik maupun kecerdasan otaknya.

Stimulasi ini penting untuk membantu otak anak terus berkembang.

Semakin sering orangtua memberikan stimulasi maka semakin bagus juga perkembangan anak.

Merangkum dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Rabu (15/12/2021), anak berusia 0-2 tahun memiliki perkembangan otak pada tahapan sensori motor.

Baca juga: AGE Unair Jalin Kerja Sama dengan 6 Universitas di Inggris

Peran orangtua dalam memberikan stimulasi kepada anak

Pada tahap ini anak membangun pengetahuannya berdasarkan apa yang ditangkap melalui pancaindera dari aktivitas sensorik dan motoriknya.

Anak-anak menggunakan sistem sensori motorik bawaan seperti, menghisap, menggenggam dan akivitas motorik kasar untuk membangun pengetahuan mereka.

Perkembangan otak ini menentukan bagaimana anak dapat membangun pengetahuannya.

Perkembangan ini tidak terlepas dari peran orang dewasa yang ada di sekitar lingkungan mereka dalam memberikan stimulasi.

Tips memberikan stimulasi untuk anak

Agar lebih jelas, ada beberapa tips yang bisa diterapkan orangtua di rumah bersama anaknya. Yuk simak bersama informasi berikut ini:

Baca juga: SPADA Award 2021, ITS Institusi Terbaik Pendukung Pembelajaran Daring

1. Menyediakan permainan interaktif.

Orangtua bisa memberikan permainan yang bisa mengaktifkan berbagai pancaindera. Seperti mainan yang juga memiliki suara, berbagai warna, bermacam bentuk dan beragam tekstur.

Jadi anak bisa melihat, meraba serta anak juga bisa mendengar. Contoh permainan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Permainan sederhana menangkap dan melempar bola.
  • Permainan menggunakan adonan tepung atau playdough. Kemudian anak diminta untuk meremas dan membentuk adonan sesuai imajinasi mereka.
  • Bermain pasir.
  • Permainan meraba kasar halusnya suatu benda, misalkan menggunakan amplas dan kain sutra.
  • Bermain petak umpet.
  • Permainan ambil bola, yakni dengan cara meletakkan bola-bola kecil di depan anak, kemudian anak didorong meraih bola tersebut.

2. Menyediakan lingkungan agar anak bisa merangkak dan bereksplorasi dengan leluasa.

Baca juga: Intip Kisah Alumnus IPB, Sukses Jadi Wirausaha dari Budidaya Maggot

3. Menyediakan lingkungan yang kaya bahasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com