Kita semua tentu tahu gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat mempengaruhi organisasi yang ia pimpin. Paradigma teal hadir sebagai sebuah gaya kepemimpinan baru yang mengutamakan efisiensi dan dinamis.
Paradigma ini memandang organisasi sebagai kekuatan independen dengan tujuannya sendiri, bukan hanya sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan manajemen.
Kali ini kita akan membahas mengenai bagaimana paradigma teal melakukan revolusi dalam organisasi. Paradigma teal menyediakan solusi untuk dapat mengoperasikan organisasi besar tanpa hierarki kekuasaan yang kaku melalui beberapa aspek.
Terdapat asumsi-asumsi keliru yang ada dalam organisasi tile ini. Banyak orang menganggap ketiadaan kepala berarti setiap anggota bebas berlaku semena-mena. Padahal manajemen diri mendorong orang-orang tetap bekerja sesuai perannya dan menggunakan musyawarah mufakat dalam membuat keputusan dan menyelesaikan konflik.
Ada yang beranggapan bahwa manajemen diri adalah prinsip yang bersifat eksperimental dan belum terbukti dengan baik. Nyatanya, banyak organisasi besar yang telah menerapkan kebijakan ini seperti W.L. Gore.
Dalam bekerja, biasanya kita mengenakan topeng profesionalitas. Akibat dari mengenakan topeng ini, kita menjadi mudah stres atau tertekan karena mengusung sikap dan idealisme profesional dalam berperilaku.
Jika lingkungan kerja mendukung untuk melepas topeng ini, kita telah jujur pada diri sendiri dan orang lain mengenai siapa diri kita sebenarnya.
Baca juga: Jangan Sampai Punya Pola Pikir Scarcity Mentality!
Dalam setiap organisasi atau perusahaan tentu memiliki visi-misi sebagai kompas bagi setiap anggota di dalamnya. Tetapi tidak semua orang tentu tahu atau mengimplementasikan nilai-nilai dalam visi-misi itu.
Melalui Paradigma Tile nilai-nilai ini akan diimplementasikan dalam pola kerja sehari-hari.
Setelah kamu paham tentang tiga terobosan dari paradigma tile, waktunya kita membuat rencana penerapan paradigma tile dalam lingkungan kerja. Sebagai contoh uji coba penerapan organisasi menurut paradigma tile:
Tentunya langkah-langkah ini perlu disesuaikan dengan karakteristik organisasi kita. Selain itu perlu melakukan evaluasi atas pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan.
Dalam perjalanan mencapai transformasi, banyak organisasi yang ingin mengurangi mekanisme kontrol. Mereka menganggap kontrol hanya menghambat pertumbuhan tim dan transformasi organisasi.
Namun tidak serta-merta sebuah organisasi menghapus fungsi kontrol, karena tetap diperlukan. Ingin mengetahui cara menerapkan gaya kepemimpinan paradigma tile dalam diri sendiri?
Ikuti terus materi pembelajaran tentang cara paradigma teal hanya di kursus Temukan Gaya Kepemimpinan yang Tepat untuk Organisasimu eksklusif di Kognisi.id!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.